Ransomware WannaCry Versi Baru Muncul Setelah Serangan Jumat

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 15 Mei 2017 15:52 WIB

Program malware ransomware wannaCRY yang menyerang komputer secera masal di 99 negara. .kominfo.go.i

TEMPO.CO, San Francisco - Pakar keamanan memperingatkan bahwa versi baru WannaCry telah muncul akhir pekan lalu, sebagaimana dikutip Techcrunch Minggu malam 14 Mei 2017.

Ransom baru ini tidak memiliki protokol kill switch yang menghentikan serangan cyber versi awal pada hari Jumat.

Baca: Waspadalah, Pakar Prediksi Akan Ada Serangan Kedua WannaCry

Sebelumnya pada Minggu malam, Pusat Keamanan Cyber Nasional Inggris mengeluarkan sebuah peringatan baru tentang kemungkinan serangan lainnya.

“Sejak serangan ransomware terkoordinasi global terhadap ribuan organisasi sektor swasta dan publik di belasan negara pada hari Jumat, tidak ada serangan baru yang berkelanjutan dari jenis tersebut."

"Tetapi penting untuk dipahami bahwa cara kerja serangan ini berarti bahwa serangan pada komputer dan jaringan yang telah terjadi mungkin belum terdeteksi, dan bahwa infeksi dari malware itu dapat menyebar di dalam jaringan."

"Ini berarti bahwa pada saat hari kerja baru dimulai, kemungkinan di Inggris dan tempat lain, kasus-kasus ransomware lebih lanjut mungkin akan terungkap, mungkin dalam skala yang signifikan."

Baca: Virus Ransomware WannaCry Tak Cuma Incar Industri Kesehatan

Pada akhir hari kerja pada hari Jumat, ketika versi awal dari serangan WannaCry terdeteksi, ratusan ribu komputer terinfeksi.

Ketika pekerja di Asia bangun pada hari Senin pagi, pakar keamanan memperkirakan gelombang komputer lain akan terkena serangan ransomware tersebut.

New York Times melaporkan bahwa beberapa pengamat industri keamanan mengatakan bahwa gelombang kedua serangan telah dimulai.

Menulis di blognya, Matt Suiche, pendiri Comae Technologies, menguraikan beberapa varian baru dari ransomware yang ditemukan spesialis cybersecurity.

“Hari ini (14 Mei 2017), 2 varian baru muncul. Satu yang saya blokir dengan mendaftarkan nama domain baru, dan yang kedua yang hanya sebagian bekerja karena hanya menyebar dan *tidak* mengenkripsi file karena arsip rusak."

"Sebuah varian baru telah ditangkap oleh @benkow_ dan dikirim kepada saya untuk dianalisis. Saya membalikkannya dan menemukan sebuah kill-switch baru (ifferfsodp9ifjaposdfjhgosurijfaewrwergwea.com) yang segera saya daftarkan untuk menghentikan gelombang baru serangan global. Kemudian, saya menyinkronkan dengan @MalwareTechBlog dan @2sec4u untuk memetakan domain baru ke sinkhole server untuk memasok peta infeksi interaktif langsung. Ini adalah 32f24601153be0885f11d62e0a8a2f0280a2034fc981d8184180c5d3b1b9e8cf."

"Sebuah varian baru tanpa kill-switch tertangkap oleh Kaspersky. Meski, varian ini hanya bekerja *sebagian* karena arsip ransomware rusak – namun penyebarannya tetap bekerja. Ini adalah 07c44729e2c570b37db695323249474831f5861d45318bf49ccf5d2f5c8ea1cd."

Baca: Pengguna Windows XP Lebih Rentan Terinfeksi Ransomware WannaCry


Dan peneliti cybersecurity anonim, yang menemukan kill switch pada serangan malware awal juga memberi peringatan kepada administrator sistem.

"Saat ini, Anda mungkin sadar bahwa serangan malware awal berasal dari kode bocor yang dikembangkan oleh National Security Administration. Serangan tersebut bekerja dengan memanfaatkan celah di Microsoft Windows. Meskipun Microsoft telah menyediakan patch untuk perangkat lunak beberapa bulan yang lalu, tidak semua orang memperbarui sistem mereka, yang menyebabkan kerentanan itu dieksploitasi peretas anonim."

Menurut penjelasan Symantec, ransomware mengenkripsi file data dan meminta pengguna membayar uang tebusan sebesar US$ 300, yang akan digandakan jika pembayaran tidak dilakukan setelah tiga hari. Setelah seminggu, file terenkripsi akan dihapus.

TECHCRUNCH | ERWIN Z

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

5 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

6 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

6 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

7 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

8 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

8 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

9 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

9 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

9 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya