Penyidik Ransomware WannaCry Temukan Ada Keterkaitan Korea Utara

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 16 Mei 2017 12:44 WIB

Program malware ransomware wannaCRY yang menyerang komputer secera masal di 99 negara. .kominfo.go.i

TEMPO.CO, Washington - Peneliti keamanan cyber mengklaim menemukan beberapa petunjuk yang dapat mengaitkan Korea Utara dengan serangan Ransomware global pada hampir 300 ribu sistem komputer di lebih dari 150 negara sejak Jumat pekan lalu.

Produsen perangkat lunak dan antivirus, Symantec dan Kaspersky Lab, mengatakan beberapa kode versi perangkat lunak WannaCry juga muncul dalam program yang digunakan oleh perusahaan Grup Lazarus, yang diduga kuat sebagai kelompok operasi peretas dari Korea Utara.

Baca: Marak Virus Ransomware WannaCry, ITS: SBMPTN Tak Terpengaruh

"Ini adalah petunjuk terbaik sejauh ini tentang asal usul virus WannaCry," kata peneliti Kaspersky Lab, Kurt Baumgartner, seperti yang dilansir Reuters, Selasa 16 Mei 2017.

Namun kedua perusahaan itu mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menuduh Pyongyang terlibat dengan serangan itu. Menurut Symantec dan Kaspersky Lab, mereka harus membuat kajian menyeluruh atas kode tersebut dan membutuhkan bantuan untuk analisis.


Infografik: Mencegah Virus Ransomware Wannacry

Petugas keamanan Amerika Serikat dan Eropa juga mengatakan masih terlalu dini untuk menuduh siapa yang bertanggung jawab sebagai dalang serangan itu, tetapi tidak menutup kemungkinan Korea Utara sebagai tersangka.

Baca: Virus Ransomware WannaCry Serang Perpustakaan Universitas Jember

Kelompok Lazarus sebelumnya pernah terdeteksi meretas Sony Pictures pada tahun 2014, dan bank Bangladesh pada tahun 2016. Kelompok itu diyakini didalangi oleh Korea Utara.

Pakar keamanan Google, Neel Mehta, adalah yang pertama kali mengatakan bahwa terdapat indikasi keterkaitan Lazarus dengan serangan terbaru ini. Dia menemukan kesamaan antara kode yang ditemukan di WannaCry dan alat lainnya yang diyakini telah diciptakan oleh Lazarus di masa lalu.

Namun pakar lainnya membantah hal itu dengan melihat dua sekutu utama Korea Utara yang terpengaruh oleh seragan itu. Pertama, Cina termasuk negara yang terkena dampak paling parah. Tampaknya tidak mungkin Korea Utara ingin memusuhi sekutu terkuatnya. Rusia juga sangat terpengaruh.

Baca: IPW: Polri Harus Antisipasi Penyebaran Ransomware WannaCry

Kemungkinan lain adalah bahwa Kelompok Lazarus bekerja sendiri, tanpa instruksi dari Korea Utara. Atau mungkin saja Kelompok Lazarus bahkan tidak terkait dengan Korea Utara.

REUTERS|BBC|YON DEMA



Video Terkait:
Ancaman Ransomware WannaCry, Pelayanan E-KTP di Brebes Lumpuh






Advertising
Advertising

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

11 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

12 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

12 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

13 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

14 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

14 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

22 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya