3 Alasan Android Akan Aman dari Serangan Ransomware WannaCry  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 17 Mei 2017 15:14 WIB

Program malware ransomware wannaCRY yang menyerang komputer secera masal di 99 negara. .kominfo.go.i

TEMPO.CO, San Francisco - Serangan ransomware WannaCry telah menjerat lebih dari 300.000 komputer di 150 negara dengan memanfaatkan versi Windows usang yang tidak pernah mendapat patch keamanan penting Microsoft.

Baca: Lokasi Server Penyebar WannaCry Terdeteksi

Padahal hal yang mirip, terjadi pada Android. Hanya 7,1 persen dari 1 miliar pengguna yang menggunakan Nougat, lebih dikenal dengan Android 7.0, versi terbaru dari sistem operasi mobile itu. Hampir sepertiga menjalankan Android KitKat atau versi lebih tua yang keluar lebih dari tiga tahun yang lalu. "Seiring waktu, semakin banyak versi Android yang usang,” Josh Feinblum, wakil presiden keamanan informasi di Rapid7.

Tapi pengguna Android tidak perlu khawatir. Ada perbedaan utama antara Windows dan Android yang menjaga sistem operasi mobile ini tetap aman dari cengkeraman WannaCry. Bahkan dengan begitu banyak versi Android yang berbeda, termasuk versi yang diperkuat oleh pembuat ponsel seperti Samsung atau LG, sehingga tidak mungkin pengguna berada dalam serangan berskala luas.

Sementara Android tidak rentan terhadap WannaCry, namun ia bisa terbuka untuk serangan lainnya, termasuk insiden ransomware tertutup.

Baca: Pakar: Virus WannaCry Sering Menyerang Layanan Rumah Sakit

Tapi untuk saat ini, ransomware WannaCry - serangan cyber di mana hacker mengunci komputer Anda dan meminta uang untuk memperbaikinya - hanya masalah yang ditemukan di Windows.

Inilah alasan kenapa Android relatif aman dari WannaCry:

1 . Update bulanan

Meskipun Microsoft menambal kerentanan keamanan yang telah bocor dari NSA pada bulan Maret, banyak sistem yang tersandera oleh ransomware tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendapatkan upgrade tersebut. Hal itu karena ribuan komputer, termasuk yang digunakan oleh rumah sakit yang diretas di Inggris, masih berjalan di Windows XP.

Microsoft berhenti mendukung Windows XP dengan updatenya di awal 2014, sehingga banyak yang rentan terhadap malware baru dalam tiga tahun terakhir.

Google mengikuti filosofi yang berbeda dengan sistem operasinya yang lama. Sejak tahun 2015, pengguna Android yang menggunakan versi 4.4 menerima update keamanan bulanan. Mereka mencakup lebih dari 735 juta perangkat.

Jadi sementara seseorang yang menggunakan Samsung Galaxy Note S3 mungkin tidak mendapatkan fitur terbaru seperti Google Assistant, namun mereka tetap terlindungi dari kerentanan keamanan melalui dukungan Google.

2. Ikuti uang

Untuk sekitar 100 juta pengguna Android yang masih rentan karena kurangnya update, ransomware mungkin tidak memasukkan mereka dalam daftar.

Ada alasan mengapa serangan ini paling umum terjadi pada rumah sakit, bank dan bisnis. Mereka semua memiliki banyak uang, dan banyak data yang mereka butuhkan. Ketika catatan medis rumah sakit terkunci, orang-orang kehilangan layanan darurat.

"Mereka lebih cenderung menyerang mesin komersial dan perusahaan di mana seseorang akan membayar bitcoin untuk mengembalikannya," kata Jacob Osborn, penasihat Goodwin's Privacy + Cybersecurity. "Dengan Android, jauh lebih tidak mungkin."

Ada data penting dalam sistem ini, yang jika hilang selamanya bisa menghabiskan biaya lebih banyak daripada uang tebusan yang dipasang hacker di komputer mereka. Sekarang lihat apa yang ada di telepon Anda. Tentu, jika dikunci, Anda bisa kehilangan foto atau kontak, namun orang tidak mau membayar US$ 300 untuk itu - terutama jika disinkronkan secara otomatis ke layanan awan seperti Google Photo.

3. Serangan terkendali

WannaCry menyebar dengan sendirinya melalui jaringan komputer menggunakan alat berbagi standar yang disebut Server Message Block. Jadi, jika satu orang di kantor Anda tergelincir, Anda semua terkena ransomware. Karena itulah WannaCry bisa menyebar dengan cepat, dengan variannya menginfeksi 200.000 komputer, sebelum kill switch pertamanya diaktifkan.

Meski kebanyakan ponsel Android selalu terhubung online melalui operator, mereka tidak terhubung satu sama lain seperti komputer di kantor. Jadi jika rekan kerja Anda terkena ransomware di ponsel mereka, Anda tetap akan baik-baik saja, walaupun Anda mungkin ingin menolak semua file yang mereka coba kirimkan kepada Anda. "Kelemahannya unik untuk Windows," kata Brenda Sharton, kepala Goodwin's Privacy + Cybersecurity .

"Karena perangkat Android (dan kebanyakan smartphone) cenderung menjaga diri mereka sendiri, penyebaran malware hampir tidak akan secepat WannaCry," kata Feinblum.

CNET | ERWIN Z

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

11 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

15 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya