Heboh Listrik Kedondong di Aceh Timur, Ternyata Begini Faktanya

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 14:55 WIB

Ibu murni (30) warga desa Tampur Paloh,kec simpang Jernih, Kab Aceh Timur berdiri diantara pohon kedongdong yang dikembangkan Pertamina Ep Rantau field belum satupun bisa digunakan warga. Warga mengandalkan genset dan lampu teplok untuk lampu dimalam hari, sabtu 20 Mei 2017. Foto : Imran

TEMPO.CO, Aceh Timur - Listrik kedondong tak pernah menyala di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jerning, Kabupaten Aceh Timur. Pekan lalu, desa yang berjarak 512 kilometer dari Kota Banda Aceh ini dikabarkan telah tersambung listrik yang bersumber dari pohon kedondong (Spondias dulcis forst) buatan Naufal Raziq, 15 tahun, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa.


Naufal Raziq sedang bertemu dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan. (ANTARA FOTO)

Faktanya, desa di pedalaman dengan penduduk 114 kepala keluarga yang berada di hulu Sungai Tamiang itu belum menikmati listrik dari pihak manapun. Di sana justru masih banyak warga yang menggunakan lampu teplok. Beruntung bagi yang memiliki sedikit uang, mereka bisa membeli mesin genset merek Dompeng bersuara parau. Ketika Tempo mengunjungi desa itu Sabtu pekan lalu, memang bunyi mesin begitu memekakkan telinga.

Baca: Sampah di Bali akan Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik

Dong...dong...dong! Suara mesin merek Dongfeng itu menyala mulai sore hari, mengalirkan listrik ke beberapa rumah warga. Ada beberapa rumah yang masih gelap, tapi tak lama kemudian lampu teplok menyala di sana. Di desa itu, pancaran cahaya dari lampu teplok berusaha mengintip dari celah-celah dinding kayu yang telah longgar.

"Ya, beginilah nasib kami. Yang jelas, kabar di luar itu tidak benar," kata Hasbi, 53 tahun, sambil menghelas napas, kepada Tempo, Sabtu malam pekan lalu.

Semakin malam, mesin diesel berkekuatan 12 PK milik warga desa pemilik kios kelontong itu kian mereda. Malam kian larut di Desa Tampur Baloh itu. Hasbi masih terus bercerita tentang listrik yang tak pernah mengunjungi desanya sejak 2005.

Sekitar 11 tahun di tengah kegalauan hidup tanpa listrik, pada Juni 2016, staf Pertamina EP Rantau Field datang ke desa Hasbi. Orang Pertamina tersebut menawarkan listrik yang bersumber dari pohon kedondong yang biasa ditanam untuk batas pagar kebun warga yang tinggal di sepanjang pesisir Aceh.

Baca: Walhi Aceh Khawatir Proyek PLTA Kluet 1 Bakal Merusak Lingkungan

Energi listrik yang mendadak heboh dan menghiasi media massa nasional ini pertama kali ditemukan oleh Naufal Raziq saat memenangkan lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Balai Pemberdayaan Masyarakat Aceh (BPM) Aceh. Inovasi energi hijau itu disambut baik Pertamina EP Rantau Field dalam program corporate social resposibility (CSR) untuk warga Desa Tampur Paloh, yang berdekatan dengan tambang minyak Pertamina itu.


Pohon kedondong yang ditanam dengan biaya CSR Pertamina. (TEMPO/Imran M.A.)

Tanpa menunggu lama, Pertamina memasok sejumlah bibit kedondong ke pelabuhan Sungai di Desa Batu Sumbang. Pelabuhan kecil ini merupakan tempat bersandar perahu boat yang siap mengankut barang dan warga dari dan ke Tampur Paloh. Setelah besar, pohon kedongdong itu dibor dengan ukuran bulatan satu inci dan kedalaman sekitar 14 sentimeter untuk tempat besi tipis dan besi kalpanis berlapis kain.

Hasbi menunjukkan langsung posisi pohon kedondong listrik yang heboh dibicarakan. Ujung kabel yang tersambung dengan ujung besi tersebut lalu disambungkan ke elektroda paralel yang dipasang dengan pola seri ke lubang elektroda lainnya. Elektroda adalah konduktor listrik.

Baca: Kementerian ESDM Konversikan Limbah Sawit Jadi Energi Listrik

Arus listrik dialirkan dari pohon kedondong ke alat penampung bernama inverter DC sebelum dikirim ke lampu. Sekadar informasi, inverter DC adalah alat yang bisa mengubah arus DC (searah) menjadi AC (arus bolak-balik).

"Awal kami ya jelas senang. Tapi saat dites, hanya satu rumah yang mau hidup," keluh Hasbi, yang juga menjadi imam di desa. "Sebentar saja hidupnya dengan kekuatan satu lampu, tapi itu biasanya hidup kalau ada kunjungan para petinggi Pertamina dan pemerintah kabupaten. Sepulang mereka tak hidup lagi."


Saklar listrik yang tersambung dengan pohon listrik kedondong. (TEMPO/Imran M.A.)

Sejumlah warga lain yang Tempo temui mengatakan bahwa Pertamina EP meminta warga untuk menambahkan pohon kedondong hutan di sekitar desa. Sebatang pohon diberi imbalan jasa Rp 25 ribu. Namun, warga menolak permintaan tersebut. Alasannya, listrik kedondong tidak begitu berdampak bagi kehidupan mereka. Malah, dengan adanya dana desa, warga akan menyiapkan anggaran untuk membangun pembangkit tenaga listrik dari potensi air terjun yang ada di sekitar desa.



Warga memperlihatkan pohon kedondong listrik. (TEMPO/Imran M.A.)

Baca: PLN Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Lombok Timur

"Kami sekarang memang diterangi listrik. Bukan dari listrik kedondong, tapi dari mesin genset yang berbunyi dong...dong...dong," kata Hasbi sambil tertawa. Tawanya itu menggema ke sekitar, ke sela-sela pohon kedondong yang tak mampu menghasilkan listrik sama sekali.

PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina, menegaskan inovasi energi alternatif dari pohon kedondong pagar yang ditemukan oleh Naufal Raziq itu masih perlu dikembangkan lagi.

Menurut PR Manager PT Pertamina EP, Muhammad Baron, penemuan Naufal ini masih terus diuji coba dan masih perlu pengembangan, karena daya listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kadar asam pohon kedondong, yang juga dipengaruhi oleh kondisi alam, cuaca, dan pohon itu sendiri.

"Kami mengapresiasi temuan Naufal ini dengan membantu mengembangkan dan mengaplikasikan ke masyarakat yang membutuhkan, hasil karya anak bangsa ini harus kita dukung," kata dia dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Senin, 22 Mei 2017.

PT Pertamina EP menyebutkan pihaknya membantu Desa Tampur Paloh melalui program pendidikan di Sekolah Anak Merdeka berupa bangunan sekolah dan perpustakaan. Melihat kondisi penerangan di desa tersebut hanya mengandalkan genset sebagai sumber listrik, maka PT Pertamina EP melalui program pengembangan masyarakatnya, menerapkan temuan Naufal sebagai energi alternatif dari pohon kedondong untuk menerangi kegiatan belajar di sekolah tersebut. (Selengkapnya baca: Klarifikasi Pertamina EP Soal Listrik Kedondong di Aceh Timur)

IMRAN. MA

Keterangan:
Pada Senin, 21 Mei 2017, pukul 20.45 WIB, berita ini dilengkapi dengan keterangan dari pihak Pertamina EP, PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina yang mendukung inovasi energi alternatif di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jerning, Kabupaten Aceh Timur, tersebut.

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya