Investigasi The Guardian Beberkan Kelemahan Facebook

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 15:01 WIB

Ilustrasi facebook. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Harian terkemuka Inggris The Guardian membongkar rangkaian aturan dan panduan rahasia media sosial Facebook yang hasil investigasinya disiarkan dalam laman harian ini pada edisi Senin, 22 Mei 2017.

"Aturan-aturan dan pedoman-pedoman rahasia Facebook untuk menentukan apa yang boleh diposting dua miliar penggunanya di situs itu untuk pertama kalinya tersingkapkan oleh penyelidikan Guardian yang akan memicu debat global mengenai peran dan etika raksasa media sosial itu," tulis The Guardian dalam laporan utamanya.

Guardian mengaku telah melihat dan mempelajari 100 manual pelatihan internal, spreadsheet dan bagan atau flowchart yang sungguh menguak pandangan dalam cetak biru yang digunakan Facebook untuk memoderasi masalah-masalah seperti kekerasan, ujaran kebencian, pornografi, rasisme dan bunuh diri. Bahkan ada pedoman mengenai pengaturan hasil pertandingan dan kanibalisme.

Facebook Files itu mengungkapkan kode-kode dan aturan-aturan yang dibuat situs tersebut yang saat ini tengah menghadapi tekanan hebat di Eropa dan AS.

Rangkaian aturan dan pedoman yang dibongkar The Guardian itu melukiskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi para eksekutif pengelola Facebook dalam merespons tantangan-tantangan baru seperti "pornografi balas dendam" (konten porno yang diposting atas tujuan mencemarkan pihak-pihak tertentu).

Dari investigas The Guardian juga terungkap skala raksasa kerja pada moderator Facebook sehingga mereka hanya punya waktu 10 detik untuk memutuskan moderasi konten.

"Facebook tidak lagi bisa mengontrol konten-kontennya," kata salah seorang sumber. "Media sosial ini sudah berkembang terlau besar, terlalu cepat."

Banyak sekali moderator yang mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap ketidakkonsistenan dan keanehan dalam kebijakan-kebijakan Facebook.

Mereka menyebut konten-konten seksual adalah salah satu konten yang sangat rumit dan membingungkan.

Dokumen lainnya menyebutkan Facebook mengkaji kembali 6,5 juta laporan setiap pekan yang berkaitan dengan akun-akun palsu yang terkenal dengan istilah FNRP (fake, not real person atau 'palsu, bukan orang sebenarnya').

Dengan menggunakan ribuan slide dan foto, Facebook membuat pedoman yang mungkin saja membuat khawatir orang yang sekarang sudah kadung menyebut FB tak ubahnya media massa konvensional yang dituntut menghapus konten kebencian, merusak dan kekerasan.

Tapi tetap saja cetak biru ini bisa mengusik para pembela kebebasan berpendapat yang mulai mengkhawatirkan beralihnya peran Facebook sebagai lembaga sensor terbesar di dunia.

ANTARA

Berita terkait

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

1 hari lalu

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Akun Facebook yang Lupa Password

4 hari lalu

Begini Cara Menghapus Akun Facebook yang Lupa Password

Akun Facebook sering kali dilupakan karena pengguna beralih ke media lainnya. Berikut cara menghapus akun Facebook yang lupa password.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

4 hari lalu

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

Menonaktifkan akun Facebook sementara bisa dijadukan opsi jika ingin beristirahat dari media sosial. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

4 hari lalu

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

Menghapus semua postingan di Facebook mungkin menjadi opsi bagi beberapa orang yang ingin membersihkan akun. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

5 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

10 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

12 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

12 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

16 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya