Mayoritas Korban Ransomware Wannacry Jalankan Windows 7

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 23:00 WIB

Ilustrasi virus ransomware. cnbc.com

TEMPO.CO, Jakarta -Sepekan setelah virus Ransomware WannaCry menggemparkan dunia, para peneliti kini menemui titik terang bagaimana virus tersebut menyebar dengan sangat cepat.

Menurut data yang dirilis oleh Kaspersky Lab, dilansir dari laman The Verge, sekitar 98 persen komputer yang terkena virus ransomware menjalankan beberapa versi Windows 7, dengan satu dari seribu menjalankan Windows XP. Pengguna R2 Server 2008 juga mendapat pukulan keras dengan menghasilkan lebih dari satu persen infeksi.

Windows 7 masih merupakan versi Windows yang paling umum, dijalankan di sekitar empat kali lebih banyak komputer di seluruh dunia dibanding Windows 10.

Karena versi Windows yang lebih baru tidak rentan terhadap WannaCry, masuk akal jika sebagian besar infeksi menjangkit komputer yang sedang menjalankan Windows 7.

Namun, perbedaan mencolok ini menekankan betapa kecilnya peran Windows XP dalam menyebarkan infeksi, meskipun sistem operasi tersebut lebih tua.

Penelitian terbaru itu juga mengundang perdebatan mengenai praktik patch Microsoft, yang menimbukan kritik setelah serangan tersebut terjadi.

Microsoft telah merilis patch publik untuk Windows 7 sebulan sebelum serangan tersebut, namun patch untuk Windows XP hanya dirilis sebagai tindakan darurat setelah kerusakan terburuk terjadi.

Patch tersebut sebelumnya tersedia untuk pelanggan Customer Support berbayar, namun sebagian besar pengguna XP dibiarkan rentan, di mana komputer yang tidak terpakai merupakan vektor potensial untuk menyebarkan ransomware lebih jauh.

Meski demikian, angka Kaspersky menunjukkan bahwa perangkat XP yang tidak merasakan pembaruan patch memainkan peran yang relatif kecil dalam penyebaran virus yang meminta uang tebusan tersebut.

Bantuan untuk sistem yang terinfeksi WannaCry telah ditemukan. Karena pengkodean yang ceroboh, para peneliti telah menemukan bahwa kunci enkripsi sistem pribadi seringkali dapat dipulihkan dari mesin yang terinfeksi, yang memungkinkan pengguna untuk mengurungkan kerusakan yang dilakukan oleh ransomware.

Peneliti dari Quark Security telah menerbitkan alat otomatis untuk menjalankan proses tersebut, yang dapat berjalan untuk Windows 7, XP, Vista dan versi lain yang terpengaruh virus ransomware WannaCry, demikian The Verge.

ANTARA

Berita terkait

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

19 Januari 2024

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

Peretasan data PT KAI itu disebut dilakukan oleh geng ransomware bernama Stormous.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menanggapi isu yang beredar terkait perusahaannya telah terkena serangan ransomware.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

17 Januari 2024

Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

CISSReC menilai perlu diadakan pelatihan khusus bagi karyawan PT KAI, supaya lebih paham perihal keamanan data dan cara mencegah peretasan.

Baca Selengkapnya

FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

22 Desember 2023

FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

Biro penyelidik kenamaan tersebut telah menyita "beberapa situs web" yang dioperasikan oleh geng ransomware ALPHV/Blackcat

Baca Selengkapnya

OJK: Dunia Rugi US$ 8 Triliun Akibat Kejahatan Siber

30 November 2023

OJK: Dunia Rugi US$ 8 Triliun Akibat Kejahatan Siber

Data IIA menunjukkan bahwa kerugian kejahatan siber di seluruh dunia pada 2023 mencapai US$ 8 triliun.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

15 November 2023

Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

11 November 2023

Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

Aktif sejak September 2019, kelompok peretas LockBit telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Terbaru, menyerang bank terbesar di China.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

Pakar Keamanan Siber: Ada Anomali Pengelolaan Keamanan Siber Otoritas Keuangan

9 Oktober 2023

Pakar Keamanan Siber: Ada Anomali Pengelolaan Keamanan Siber Otoritas Keuangan

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan ada anomali di pengelolaan sistem keamanan siber otoritas keuangan.

Baca Selengkapnya