Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

image-gnews
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank terbesar di China, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dilaporkan terkena serangan ransomware. Serangan itu dikabarkan telah mengganggu sistem perdagangan di pasar Treasury Amerika Serikat.

Dikutip dari Gadgets Now, perusahaan yang berbasis di New York itu menyatakan sedang menyelidiki dan telah melaporkan masalah tersebut ke penegak hukum. Bank tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tetapi laporan menunjukkan bahwa serangan itu dilakukan oleh LockBit, sindikat ransomware berbahasa Rusia.

Kelompok ini juga disebut-sebut berada di balik serangan dunia maya terhadap Royal Mail di Inggris, pelabuhan maritim terbesar di Jepang dan yang terbaru menyerang bisnis suku cadang dan distribusi Boeing. Namun, serangan siber yang dilakukan LockBit kali ini dikatakan telah mengguncang dunia keuangan.

Serangan yang diungkapkan pada Kamis, 9 November, oleh pemberi pinjaman global terbesar berdasarkan total aset ini dilaporkan menghalangi beberapa perdagangan pasar Treasury untuk diselesaikan. Hal ini memaksa broker dan pedagang untuk mengubah rute transaksi.

Mengenal Kelompok Peretas LockBit

Menurut catatan dari perusahaan keamanan siber, Emsisoft, LockBit merupakan salah satu kelompok peretas yang terkenal paling mematikan. Aktif sejak September 2019, kelompok ini telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Korban dari kelompok ini tersebar di Eropa dan Amerika Serikat, China, India, india, Ukraina, hingga Indonesia, demikian menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky.

Serangan ransomware LockBit biasanya dimulai dengan kelompok yang mendapatkan akses ke jaringan perusahaan melalui email phishing atau kerentanan dalam jaringannya. Setelah kelompok tersebut memiliki akses ke jaringan, mereka akan mengenkripsi data perusahaan dan meminta pembayaran uang tebusan sebagai imbalan untuk membuka kunci dekripsi.

LockBit juga dikenal karena penggunaan taktik pemerasan ganda. Dalam serangan pemerasan ganda, kelompok ransomware mengancam akan merilis data korban yang dicuri jika tebusan tidak dibayar. Jenis serangan ini dapat sangat merugikan korbannya karena bisa menyebabkan kerusakan reputasi dan kerugian finansial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti telah lama mempelajari alat peretasan LockBit dan mengetahui bahwa kelompok tersebut secara rutin memperbarui perangkat lunak berbahayanya untuk menghindari deteksi dari produk keamanan siber.

Menurut Kaspersky, LockBit menjalankan ransomware-as-a-service (RaaS), yakni layanan yang memungkinkan siapa saja, bahkan yang tidak punya keahlian dalam hal siber sekali pun, dapat melakukan serangan dan menargetkan siapa saja dengan Ransomware.

Pihak yang bersedia akan memberikan deposit untuk penggunaan serangan sewaan khusus dan mendapatkan keuntungan di bawah framework yang terafiliasi. Pembayaran tebusan dibagi antara tim pengembang LockBit dan afiliasi penyerang, yang menerima hingga tiga perempat dari dana tebusan.

Yang paling signifikan adalah kemampuan LockBit untuk menyebar dengan sendirinya. Dalam pemrogramannya, LockBit diarahkan oleh proses otomatis yang telah dirancang sebelumnya. Hal ini menjadikannya unik dari banyak serangan ransomware lainnya yang dilakukan secara manual di dalam jaringan untuk menyelesaikan pengintaian dan pengawasan.

LockBit menggunakan apa yang disebut ransomware untuk menyusup ke sistem dan “menyandera” data korban. Mereka menuntut pembayaran untuk membuka kunci komputer dan sering kali mengancam akan membocorkan data curian untuk menekan korban agar membayar. Kelompok ini biasanya menuntut pembayaran tebusan dalam bentuk Bitcoin.

PIlihan Editor: Apa Itu LockBit dan Seberapa Besar Bahayanya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

22 jam lalu

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?


Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

1 hari lalu

Ombudsman dan Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar konferensi pers di Menara BTN, Rabu, 8 Mei 2024. Konferensi pers itu digelar untuk menanggapi tuntutan nasabah yang menjadi korban penipuan salah satu pegawai BTN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir


BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

1 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana


LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

5 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.


Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

7 hari lalu

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (memegang Ipad) dalam konferensi pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Tahun 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 2 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.


Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

7 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

9 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

10 hari lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

14 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

16 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.