Tren Start Up Mengarah pada Sains dan Teknologi Terdepan

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 23:00 WIB

Startupbisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Start-up berbasis sains dan teknologi terdepan (deep tech) sedang menjadi tren di dunia, menghasilkan inovasi teknologi yang memicu revolusi industri , memecahkan masalah sosial, dan lingkungan.



Saat ini, industri mencari sesuatu yang memberikan solusi, teknologi yang memungkinkan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki produk dan layanan, serta menciptakan pasar baru.


Bahkan, pemain besar seperti Google baru saja menciptakan Google Life Sciences, yang sekarang dikenal dengan nama Verily. Selain itu, Google, Facebook, Amazon, IBM, dan Microsoft menciptakan kemitraan dalam penelitian kecerdasan buatan. Uber menerapkan layanan mobil tanpa driver, seperti juga Apple dan Google yang sedang berkembang.


"Sepuluh tahun lalu di Prancis, sulit mengubah cara berpikir para peneliti untuk mulai melihat Start-Up," kata Managing Director Hello Tomorrow Arnaud De La Tour, di Liberté Living Lab, Paris, saat ditemui ANTARA News beberapa waktu lalu.


Hello Tomorrow merupakan lembaga nirlaba asal Prancis yang menghimpun sekitar 2.000 start-up deep tech.


Berdasarkan data yang dihimpun oleh Hello Tomorrow dan The Boston Consulting Group, pada 2016, total dana dalam bioteknologi mencapai 7.9 juta dolar AS, dibandingkan dengan 1.7 juta dolar AS pada tahun 2011.


Investasi penelitian lingkungan seperti daur ulang, perbaikan, dan pembersihan lingkungan, serta teknologi limbah padat meningkat dari 100 juta dolar AS di tahun 2009 menjadi 416 juta dolar AS pada tahun 2016.


Menurut Arnaud, saat ini penelitian para mahasiswa di Prancis tidak hanya berakhir pada sebuah laporan tetapi bisa berkembang dalam sebuah start-up.


"Sekarang di sini sudah ada program pelatihan untuk akademis yang mau membuat start-up," ujarnya.



Tantangan Deep Tech


Namun, mereka menghadapi tantangan selanjutnya yakni keahlian dalam berbisnis serta koneksi pada investor, yang juga dialami oleh start-up kecil.


Arnaud mengatakan, start-up berbasis deep tech tergantung pada teknologi yang kompleks yang membutuhkan fase penelitian dan pengembangan (R&D). Akibatnya, start-up teknologi tinggi sering dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kurangnya investasi modal, kompleksitas teknologi, dan waktu yang lama ke pasar, namun seringkali juga memerlukan dukungan dengan metode industri dan strategi komersial.


"Hello Tomorrow menghadirkan solusi yang koheren untuk mendukung para pengusaha dengan menghubungkannya dengan aktor-aktor tersebut dan mempercepat pengembangan inovasi mereka," katanya.


"Kami ingin mendorong teknologi yang menjanjikan dari penelitian di laboratorium kepada dunia. Beberapa perusahaan besar butuh banyak produksi, butuh teknologi yang lebih cepat, maka pentingnya katalis untuk ditransfer dalam sebuah inovasi teknologi, misalnya," jelas Arnaud.



Untuk keempat kalinya, Hello Tomorrow menggelar Global Challenge, perlombaan internasional bagi proyek terbaik dari start-up di bidang deep tech yang terpilih--yang separuh dari peserta berasal dari luar Prancis.


Para start-up tersebut mewakili sepuluh sektor berbeda yakni, aerospace, kualitas udara, kecantikan, artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan ilmu data, energi, makanan dan pertanian, kesehatan, industri 4.0, transportasi dan mobilitas, air dan limbah.


Dari 500 start-up terbaik yang telah diseleksi pada 1 Juli, dipilih 100 terbaik pada 1 September mendatang. Puncak acara berlanjut di Global Summit Paris pada 26-27 Oktober yang dihadiri oleh 82 pembicara, 110 investor, 680 perusahaan, 920 inovator, 900 start-up, 110 media partner, dan 200 sukarelawan dan staf.


International Development Director Hello Tomorrow, Sarah Pedroza mengungkapkan kompetisi di dunia start-up semakin ketat.


Menurut dia, Indonesia mempunyai banyak talenta tetapi untuk bisa berkompetisi secara global, start-up di Indonesia harus lebih spesifik.


"Jangan hanya berorientasi pada konsumen," ujarnya

ANTARA

Berita terkait

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mendaftarkan Alamat Rumah di Google Maps Secara Praktis

24 Januari 2023

3 Cara Mendaftarkan Alamat Rumah di Google Maps Secara Praktis

Tutorial cara daftarkan alamat rumah di Google Maps via aplikasi di handphone maupun browser di laptop serta langkah untuk mengeditnya kembali.

Baca Selengkapnya

Kiat Manfaatkan Berbagai Fitur di Google untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

9 Juli 2022

Kiat Manfaatkan Berbagai Fitur di Google untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

Google Indonesia membagikan sejumlah kiat dalam memanfaatkan fitur-fiturnya bagi anak dan orang tua dalam menyambut tahun ajaran baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Aplikasi Temani Bulan Ramadan: Muslim Pro hingga Zakat Kalkulator

8 April 2022

Deretan Aplikasi Temani Bulan Ramadan: Muslim Pro hingga Zakat Kalkulator

Beberapa aplikasi ini membantu untuk ibadah lebih bermakna di bulan Ramadan. Simak 4 aplikasi berikut.

Baca Selengkapnya

Alternatif Penggunaan Microsoft Office di Laptop ChromeBook, Caranya?

5 April 2022

Alternatif Penggunaan Microsoft Office di Laptop ChromeBook, Caranya?

Pengguna atau pemilik laptop Chromebook dapat mengakses Microsoft Office melalui web atau aplikasi dari Google Play Store.

Baca Selengkapnya

Google Buat Aplikasi Look To Speech untuk Disabilitas Wicara, Cukup Melirik Saja

11 Desember 2020

Google Buat Aplikasi Look To Speech untuk Disabilitas Wicara, Cukup Melirik Saja

Salah satu fitur favorit aplikasi Look To Speech di Google adalah kemampuan untuk mempersonalisasi kata dan frasa dengan cara melirik.

Baca Selengkapnya

Jokowi App Baru Diluncurkan, Trending di Google Play Store

19 November 2018

Jokowi App Baru Diluncurkan, Trending di Google Play Store

Tim Kampaye Nasional Jokowi meluncurkan aplikasi Jokowi App di Google Play Store.

Baca Selengkapnya

Kota Solo Siapkan Aplikasi Tambal Ban Online, Apa Itu?

18 Agustus 2018

Kota Solo Siapkan Aplikasi Tambal Ban Online, Apa Itu?

Pemerintah Kota Solo tengah menyiapkan fasilitas untuk seluruh warga berupa tambal ban berbasis aplikasi di ponsel pintar, alias tambal ban modern.

Baca Selengkapnya

Mahaka Luncurkan Aplikasi Radio Streaming NOICE

28 Juni 2018

Mahaka Luncurkan Aplikasi Radio Streaming NOICE

Aplikasi radio streaming NOICE diluncurkan oleh PT Mahaka Radio Integra (MARI) di Jakarta, Kamis 28 Juni 2018.

Baca Selengkapnya