TEMPO.CO, Jakarta - Jakub Kroustek, kepala tim analisis ancaman kejahatan siber Avast, memprediksi akan ada serangan dari malware Adylkuzz. Namun, dia tidak menjelaskan kapan dan di mana serangan itu dimulai.
Sekadar informasi, Adylkuzz adalah malware cryptocurrency miner, yang berarti akan menguras uang digital dari pemilik komputer yang disusupinya. Jadi, bukan menyandera data dan meminta tebusan.
"Malware ini memanfaatkan data yang ada di komputer pengguna," kata Kroustek, seperti dikutip dari laman berita Phone Arena.
Menurut Kroustek, serangan Adylkuzz diperkirakan akan lebih tinggi ketimbang WannaCry dan lebih mematikan. Sebab, malware ini akan menonaktifkan server message block komputer yang diinfeksi. Dampak serangan Adylkuzz terhadap komputer yang diinfeksi adalah performa komputer yang menurun.
"Perangkat ponsel pintar bukan menjadi target Adylkuzz, karena botnet menginfeksi dengan menggunakan exploit Windows yaitu DoublePulsar dan EternalBlue," kata Kroustek. Adylkuzz bukanlah ransomware namun memanfaatkan komputer yang terinfeksi untuk melakukan mining mata uang digital sehingga tidak ada biaya tebusan yang diminta.
Jadi, Kroustek menambahkan, hal yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi serangan Adylkuzz adalah tetap selalu menaikkan versi Windows dan rajin back up data. "Ini bisa menghindari kita dari serangan malware Adylkuzz," kata Kroustek.
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
18 Januari 2024
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.