Mercedes Bikin Energi Terbarukan, Baterai Cahaya Matahari

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 09:44 WIB

Mercedes-Benz Logo (autoevolution.com)

TEMPO.CO, California - Mati listrik sekarang tidak perlu khawatir karena ada energi terbarukan dari Mercedes-Benz Energy, yakni baterai cahaya matahari. Mulai akhir tahun ini, rumah-rumah di Amerika Serikat tetap bisa terang dan lemari es tetap bisa mengawetkan makanan kendati listrik mati. Solusi itulah yang ditawarkan perusahaan Mercedes-Benz Energy.

Maaf, peralatan ini bukanlah mesin genset yang harus diisi solar dan bunyinya berisik. Alat dari Jerman tersebut berupa baterai penyimpanan energi yang dikumpulkan dari tenaga surya, yang lebih dulu ditampung melalui panel surya yang ada di atap rumah.

Panel surya yang terdiri atas sel silikon yang disinari matahari itu menghasilkan photon yang membangkitkan arus listrik. Penyusunan jumlah modul, seri atau paralel, akan menentukan besarnya total energi listrik yang dihasilkan, yang kemudian disimpan di dalam baterai itu.

Baca: Cerita Listrik dari Kincir Angin dan Ekonomi Warga Pantai

Kegunaan baterai yang berukuran sebesar koper ini persis seperti pada ponsel. Dia menjadi sumber energi untuk menghidupkan ponsel dalam beberapa rentang waktu. Bila irit, baterai itu akan tahan lama. Sebaliknya, bila terbilang aktif, boros jugalah listrik pada baterai tersebut.

Dalam hal ini, home battery istilahnya, tidak saja bekerja sebagai cadangan jika jaringan listrik mati, tapi juga memungkinkan pengguna memaksimalkan energi matahari. Sistem tersebut dapat menyimpan energi pada siang hari untuk digunakan kemudian, saat matahari terbenam dan tingkat pemakaian energi sering meningkat.

Baca: Pengusaha Tolak Tarif Baru Energi Bersih

Bukan barang baru memang. Tesla lebih dulu hadir di sana dengan produk terbarunya, PowerWall 2. Selain itu, ada produk lain, di antaranya XStorage dari Nissan, SimpliPhi Power, dan Chem RESU keluaran LG. Namun, dengan masuknya Mercedes, yang rencananya memulai pada kuartal kedua tahun dan dimulai di California, ini bisa jadi tonggak tren pemakaian baterai rumah tersebut menjadi marak.

Baterai rumah asal Jerman ini memang harus menunggu waktu pas untuk masuk ke Amerika Serikat. Sebelumnya, perusahaan induk Mercedes, Daimler, telah menjual baterai rumah di Jerman dan Inggris sejak 2015. Perusahaan itu akhirnya datang ke negeri tersebut seraya menyebut Amerika Serikat sebagai pasar utama pembangkit energi ramah lingkungan itu.

Produsen baterai ini berkongsi dengan perusahaan panel matahari Vivint Solar, yang dimulai ketika CEO kedua perusahaan bertemu awal tahun ini dalam Consumer Electronic Show di Las Vegas, Amerika Serikat. Boris von Bormann dari Mercedes dan David Bywater bicara serius tentang produk mereka masing-masing. Mercedes sendiri punya baterai yang sebelumnya digunakan dalam produk otomotifnya.

Baca: Dua Kendala Ini Hambat Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Kemitraan keduanya berkembang dari pertemuan itu. Mercedes menyediakan baterai, sementara Vivint Solar dengan panel solarnya.

Perusahaan ini berencana menjual paket dasar 2,5 kWh seharga $ 5.000 saat dipasangkan dengan panel surya. Sedangkan sistem baterai 20 kWh, jumlah yang cukup untuk memberi asupan energi lemari es selama sepekan, dijual sekitar $ 13 ribu. Harga itu sudah termasuk biaya pemasangan.

Von Bormann mengaku tidak khawatir dengan persaingan yang dihadapinya, terutama dengan Tesla. "Pasar cukup besar. Tidak perlu adanya mentalitas hiu di luar sana untuk meraih pangsa pasar orang lain," kata Von Bormann kepada The Verge, 18 Mei lalu.

Tesla memang sudah lebih dulu masuk pasar ini. Powerwall 2 dari Tesla seharga US$ 5.500 memiliki kapasitas 13,5 kWh, dan pelanggan dapat membeli hingga 10 dari Tesla untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Tak hanya itu, baterai rumah buatan Tesla pun bisa dipakai untuk mengisi daya mobil listrik bikinannya.

Baca: Google Targetkan Penggunaan 100 Persen Energi Terbarukan

Bukan hanya persaingan sebenarnya. Ada faktor lain yang kurang menyenangkan. Meski minat masyarakat di sana terhadap energi matahari terus tumbuh, ada kendala dalam kebijakan pemerintah Amerika Serikat di bawah Donald Trump terhadap industri ini.

Meski demikian, Von Bormann tetap optimistis soal energi terbarukan yang berbentuk baterai cahaya matahari ini. "Sel surya masuk akal. Tidak peduli di mana Anda berdiri, di sisi mana dari lorong, semoga, pada suatu saat, akal sehat akan menang."

THE VERGE | UBERGIZMO | TECH CRUCH | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

13 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya