Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 1 Juni 2017 15:40 WIB

Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY

TEMPO.CO, San Francisco - Ketika Presiden Donald Trump mengambil langkah mundur dari kesepakatan iklim terbesar di dunia (Kesepakatan Paris), dia mungkin kehilangan salah satu penasihatnya yang paling menonjol dari dunia teknologi, yaitu CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk.

Kemarin di Twitter sebagaimana dikutip The Verge, Musk mengumumkan bahwa jika Presiden Trump secara terbuka menarik diri dari kesepakatan internasional Paris, dia akan menanggapi dengan menarik diri dari semua dewan penasihat Gedung Putih.

"Saya tidak tahu ke mana kesepakatan Paris akan berjalan," Musk men-tweet, "tapi saya telah melakukan semua yang saya bisa untuk memberi saran langsung kepada POTUS, melalui pihak lain di Gedung Putih & melalui dewan, bahwa kita tetap mendukung."

Ketika ditanya apa yang akan dia lakukan jika Trump menarik diri dari kesepakatan Paris, Musk menjawab, "tidak ada pilihan selain meninggalkan dewan dalam kasus itu." Musk saat ini menjadi penasihat Prakarsa Lapangan Kerja Manufaktur Presiden, serta Forum Strategis dan Kebijakan.

Baca: Apakah AS akan menarik diri dari kesepakatan iklim Paris?

Presiden Trump belum membuat keputusan publik mengenai apakah AS akan tetap dalam kesepakatan di Paris, namun Rabu pagi, Axios melaporkan bahwa Presiden telah memutuskan untuk mundur secara pribadi.

Kesepakatan Paris bersifat sukarela dan tidak menimbulkan hukuman bagi negara-negara yang gagal memenuhi target yang mereka tetapkan, yang menyebabkan banyak orang mempertanyakan manfaat penarikan formal, bahkan tanpa upaya dekarbonisasi.

Musk telah mendapat kritik keras atas kesediaannya untuk mengabdi di dewan penasehat administrasi Trump, namun dia membela langkah tersebut sebagai cara untuk mempengaruhi presiden mengenai isu-isu iklim yang penting, termasuk kesepakatan Paris dan proposal pajak karbon.

Bisnis Musk mendapat keuntungan secara signifikan dari kredit pajak untuk mobil listrik dan instalasi panel surya, dan kontrak NASA adalah salah satu sumber pendapatan utama SpaceX. Meski begitu, Musk telah lama berpendapat bahwa advokasinya terfokus pada kebijakan iklim daripada keuntungan pribadi, sebuah pendirian yang dikonfirmasi oleh pernyataan kemarin.

THE VERGE | ERWIN Z

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

52 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

6 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

8 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

10 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

10 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya