TEMPO.CO, California - Facebook merilis peta bencana yang bisa membantu lembaga dan organisasi kemanusiaan meminimalkan dampak bencana, Rabu, 7 Juni 2017. Peta ini akan berisi pergerakan orang sebelum, selama, dan setelah bencana.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dalam laman blog Facebook mengatakan organisasi kemanusiaan bisa menggunakan peta ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan cepat agar segera menyelematkan banyak jiwa.
Baca: Pengamat Berharap Ada Sosialisasi Panduan Gunakan Media Sosial
"Ketika saluran komunikasi konvensional tak bisa diandalkan, peta ini bisa membantu agar tak memakan waktu," katanya. Selain itu, Zuckerberg mengatakan, pengiriman pasokan air bersih, medis, dan makanan juga tidak terkendala.
Zuckerberg menyebut peta bencana ini akan menciptakan masyarakat sadar bencana. "Kami akan ikut memprakarsai hal-hal seperti ini," ucapnya.
Facebook bekerja sama dengan Badan Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Federasi Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah Internasional, dan Program Pangan Dunia (WFP) guna mendata apa saja yang dibutuhkan ketika bencana datang. Lembaga-lembaga tersebut pun memiliki akses ke peta bencana yang diluncurkan Facebook ini.
Baca: Facebook Blokir Pengunggah Kata Anti-Islam di Myanmar
Ada tiga kategori peta yang akan disiapkan Facebook. Pertama, peta kepadatan lokasi. Kategori ini akan mununjukkan lokasi orang sebelum, selama, dan setelah bencana. Kedua, peta pergerakan jalur dan jarak tempuh penerbangan antardaerah. Ketiga, peta notifikasi keselamatan. Peta ini akan menginformasi lokasi pengungsi yang sudah di luar ancaman bencana.
Baca: Zuckerberg dan 13 CEO Teknologi Tolak UU Diskriminatif di Texas
"Yang jelas, peta ini akan semakin membantu kita meminimalkan dampak bencana," tulis Molly Jackman, Public Policy Research Manager Facebook soal peta bencana tersebut dalam laman blog yang sama.
AMRI MAHBUB
Berita terkait
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
36 menit lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
1 jam lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
2 jam lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
3 jam lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
4 jam lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca SelengkapnyaHamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo
4 jam lalu
Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
5 jam lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel
9 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
10 jam lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaHouthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina
18 jam lalu
Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.
Baca Selengkapnya