Cara Singapura Hadirkan Angkutan Masal yang Nyaman

Reporter

Kamis, 8 Juni 2017 23:00 WIB

Pewarta foto Indonesia menggunakan moda transportasi massa MRT untuk menjangkau venue yang berada dekat jalur stasiunnya dalam rangka meliput Sea Games 2015 Singapura, 4 Juni 2015. Fotografi olahraga menuntut teknis yang spesifik sehingga profesi ini cukup menantang. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Singapura - Moda transportasi massal di Singapura semisal MRT dan bus bisa menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan solusi cepat sekaligus nyaman agar sampai ke lokasi tujuan.

Apa yang dilakukan pemerintah setempat untuk itu? Menghadirkan teknologi berbasis data yang akurat.

"Mengapa pemerintah tertarik dengan teknologi? Untuk memastikan kami dapat memberikan kemakmuran yang lebih baik. Mobilitas perkotaan penting karena Singapura adalah kota yang sibuk, sehingga masyarakat menginginkan solusi cepat untuk transportasi," ujar Director of the Data Science Division in Government Technology Agency of Singapore, Liu Feng-yuan di Singapura, Rabu (7/6).

Liu mengatakan, MRT bisa mengangkut 100-200 orang per satu unitnya, sementara bus berkapasitas sekitar 80-90 orang. Jam kedatangan dan keberangkatan moda pun sudah terjadwal secara akurat.

Angkutan ini tak hadir begitu saja. Pemerintah sebelumnya perlu memetakan kebutuhan angkutan umum masyarakat.

"Kami menggunakan data analitik untuk menghitung waktu perjalanan kerja. Ada semacam tanda, warna biru artinya jarak yang pendek, merah menunjukkan bahwa jarak perjalanan sangat panjang. Area yang biru berada di dekat stasiun MRT, jika Anda memperhatikannya," kata dia.

Pemerintah juga memberikan keleluasaan pada pengguna jalan memetakan rute baru menuju suatu lokasi, melalui aplikasi Beeline.

"Beeline Software bisa diunduh melalui smartphone. Dari situlah kami kumpulkan data. Kami meminta orang-orang memberikan saran ke mana mereka ingin pergi dan kemudian kami menggunakan analisis data," tutur Liu.

Aplikasi ini juga bisa membantu pengemudi kendaraan personal semisal taksi atau layanan transportasi online mengetahui lokasi potensi penumpang.

Sementara bagi warga Singapura, Beeline menjadi alat menentukan pilihan transportasi yang tepat dari sisi biaya, kenyamanan maupun jarak tempuh.

Layanan transportasi online

Bermitra dengan penyedia layanan transportasi online juga menjadi upaya pemerintah demi menghadirkan inovasi teranyar untuk sistem transportasi.

"Kami bermitra tidak hanya dengan Grab tapi juga dengan pihak lainnya. Pemerintah berkeinginan untuk bermitra dengan mereka yang tertarik untuk mengembangkan inovasi," kata Liu.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Head of Grab Singapore, Lim Kell Jay mengatakan salah satu layanannya yakni GrabTaxi dan GrabCar menjadi solusi masyarakat mendapatkan moda transportasi terutama di jam sibuk.

"Mengandalkan taksi saja saja tidak akan cukup, di situlah kami menghadirkan GrabCar. Biasanya, supir taksi harus mengikuti aturan meteran taksi, harganya tidak kompetitif karena harganya tetap. Tapi pemerintah Singapura benar-benar kompetitif, jadi mungkin ini yang pertama di dunia dimana taksi bisa menggunakan harga dinamis," kata Lim.

Tak hanya itu, Grab di Singapura juga menghadirkan layanan lainnya yakni GrabHitch, GrabShare, GrabCoach hingga GrabShuttle yang resmi berjalan tahun ini.



GrabShuttle memungkinkan calon penumpang menempuh rute bus yang baru. Saat ini tersedia 47 rute baru yang sebelumnya tak dilalui bus umum.

"GrabShuttle melayani rute yang belum dilayani oleh angkutan umum. Rute untuk GrabShuttle sebenarnya adalah rute tetap. Kami memulai dengan 15 rute, sekarang 47 rute. Kami akan terus menambah lebih banyak rute," tutur Lim.

ANTARA

Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

7 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

7 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya