Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa

Reporter

Kamis, 15 Juni 2017 15:59 WIB

Foto Planet Mars menunjukkan kawasan Terra Meridiani terlihat dalam gambar NASA. NASA akan mengumumkan temuan baru dari eksplorasi Mars selama jumpa pers tanggal 28 September di Washington. REUTERS/NASA/Greg Shirah

TEMPO.CO, Washington D.C. - Salah syarat kalau manusia ingin menetap secara permanen di Mars, yakni bisa bercinta atau bereproduksi di antariksa. Kris Lehnhardt, peneliti di George Washington University School of Medicine and Health Science, mengatakan belum ada studi tentang hal tersebut.

"Manusia belum tahu caranya bereproduksi di ruang angkasa, di tempat dengan mikrogravitasi," kata Lehnhardt seperti dilansir laman berita Space, 13 Juni 2017. Dia menyatakan hal tersebut pada diskusi bertajuh "On the Launchpad: Return to Deep Space" yang digelar oleh kantor berita The Atlantic pada 16 Mei 2017.

Baca: NASA Temukan Lubang Misterius di Mars

Menurut Lendhardt, topik seks harus dipelajari secara serius jika memang ingin mengeksplorasi antariksa, termasuk Mars. Topik bercinta dan bereproduksi, kata dia, adalah hal yang belum pernah dipelajari secara dramatis sebab sejauh ini dirasa belum relevan.

Memang, belum pernah ada studi soal bercinta di antariksa dalam makna sebenarnya. Namun, sebelumnya, sudah ada studi tentang pembekuan sperma tikus di antariksa pada 2013. Kala itu, ilmuwan Jepang mengirimkan sperma tikus untuk dibekukan di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Baca: NASA: Mars Punya Air yang Melimpah Ruah, Kemudian Jadi Tandus

Mereka ingin melihat dampak radiasi pada sel reproduksi tikus jantan. Pada 2014, sperma tersebut dibawa kembali ke bumi dan digabungkan dengan sel telur. Hasilnya, keturunan yang sehat.

Meski begitu, para ilmuwan Jepang menyatakan masih terlalu jauh untuk menyebut radiasi di antariksa tidak berpengaruh sama sekali pada unsur reproduksi. Sebab, menurut mereka, embrio turunan tersebut berkembang di planet kita. "Bukan di antariksa, terlebih di Mars," kata Lendhardt.

Baca: Ilmuwan: Koloni Mars Pertama akan Hadapi Kehidupan Keras

Lehnhardt menyangsikan embrio manusia dapat berkembang di lingkungan dengan mikrogravitasi, atau Mars yang gravitasinya hanya 38 persen bumi. "Semua masih gelap. Akankah bayi-bayi yang dilahirkan dan besar di antariksa memiliki tulang yang sama dengan kita? Bisakah mereka kembali di bumi dan berdiri dengan tegak?" kata dia.

Dia memprediksi, manusia yang hidup dan tumbuh di antariksa dan Mars akan berbeda dengan di bumi. Begitpun cara bercinta dan bereproduksi.

SPACE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

21 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya