Hacker Pakai Ransomware Petya, Rudiantara: Selalu Backup Data

Reporter

Rabu, 28 Juni 2017 18:58 WIB

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, menghadiri keterangan pers di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, 15 Maret 2016. Pemerintah sedang mengkaji pemantauan ulang dan kelayakan operasi Uber Taxi dan Grab Car. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengambil langkah cepat agar serangan hacker yang memakai ransomware Petya tak masuk ke Indonesia. "Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebarannya di Indonesia," kata dia melalui akun Twitternya, Rabu, 28 Juni 2017.

Baca: Hoax Merebak, Rudiantara Ingatkan Perusahaan Media Sosial

Rudiantara memberikan imbauan ke masyarakat agar berhati-hati sebelum menggunakan komputer. Ia memberikan beberapa anjuran yang harus dilakukan masyarakat. Pertama, masyarakat diimbau untuk selalu backup data. Kedua, diharapkan menggunakan sistem operasi orisinal dan update berkala.

Ketiga, menginstal antivirus dan mengupdate secara berkala. Keempat, menggunakan password yang aman dan diganti secara berkala. Selain itu, Rudiantara juga mengimbau para pengelola dan penyelenggara layanan internet di Indonesia untuk mencegah agar serangan siber tak melumpuhkan sistem.

Baca: Rudiantara: Perpres Badan Siber Nasional Sudah Diteken Presiden

Menurut Rudiantara, tahapan pertama yang perlu dilakukan bagi pengelola IT, yakni menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal/LAN sementara, sampai dipastikan semua aman. Kedua, back up data ke storage secara terpisah.

Rudiantara dan tim juga menyampaikan imbauan melalui media sosial sejak Rabu siang pukul 11.00 WIB. Lembaga Sandi Negara juga memperingatkan bahaya serangan virus tersebut.

Sebelumnya, dilaporkan perusahaan kilang minyak milik Rusia, Rosneft, menjadi korban virus Petya. "Kami diserang dua jam yang lalu, kami harus mematikan semua komputer kami," kata juru bicara Kyivenergo Company. "Kami menunggu izin dari Dinas Kemananan Ukraina (SBU) untuk mengaktifkannya kembali."

Baca: Rudiantara: Indonesia Telah Bebas dari Ransomware Wannacry

Ada laporan bahwa virus Petya juga menyerang Bank Nasional Ukraina (NBU) dan Oschabank. Selain itu ada juga perusahaan raksasa di dunia yang dikabarkan diserang Petya.

Rudiantara menjelaskan, bahwa organisasi yang diampu Kemkominfo bernama Id-SIRTI telah memberi peringatan atas serangan siber tersebut. Organisasi itu juga nantinya akan bertugas mengenai insiden seperti serangan hacker.

"Kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun kementerian/lembaga (untuk melakukan pencegahan)," ucap Rudiantara.

Baca: Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan

Simak perkembangan berita serangan hacker, ransomware Petya, dan imbauan Menteri Rudiantara di kanal Tekno Tempo.co.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

3 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

6 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

8 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

30 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

53 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

54 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya