Roket Pengangkut Satelit Terbesar Milik Cina Gagal Meluncur

Reporter

Selasa, 4 Juli 2017 12:08 WIB

Peluncuran roket Cina, Long March-5 Y2, di Wenchang, Hainan, Cina, 2 Juli 2017. (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Roket terbesar milik Cina, yang bernama Long March-5 Y2, gagal meluncur pada hari Minggu, 2 Juli 2017. Menurut pemerintah Cina, roket ini sedianya akan mengangkut satelit terberat milik Cina.

“Sebuah anomali timbul dalam penerbangan roket tersebut. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan,” demikian diberitakan kantor berita Xinhua setelah roket diterbangkan pada malam hari dari provinsi Hainan di bagian selatan Cina. Xinhua tidak menyebutkan apakah investigasi lanjutan akan dilaksanakan.

Pada tahun ini, tipe roket yang serupa diharapkan bisa melanjutkan usaha Cina untuk mencapai bulan dan kembali dengan sampel-sampel temuan. Sampai saat ini, belum ada kepastian bahwa jadwal dari misi ini akan terganggu akibat gagalnya peluncuran tersebut.

Untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional, Presiden Xi Jinping telah memprioritaskan kemajuan program-program luar angkasa dari Cina. Pemerintah menekankan bahwa inisiatif ini memiliki maksud yang sepenuhnya damai.

Walau hampir seluruh program-program luar angkasa berjalan tanpa kendala, Cina masih harus mengejar ketertinggalan pada Amerika Serikat dan Rusia. Salah satu program yang signifikan terjadi pada tahun 2013, ketika rover bulan milik Cina bernama Jade Rabbit mendarat di Bulan dengan berbagai kendala teknis yang parah.

REUTERS | STANLEY WIDIANTO | NS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

5 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya