TEMPO.CO, Washington DC - Badan Antariksa Amerika (NASA) telah membangun reaktor kecil berukuran 6 kaki 5 inci (195 cm) yang akan segera mereka uji di Bumi, dan jika semuanya berjalan sesuai rencana, dapat dikirim ke Mars di masa depan.
Baca: NASA Bantah Punya Koloni Budak di Mars
Reaktor nuklir itu dibangun mengingat salah satu kebutuhan hidup yang harus disiapkan di planet tetangga Bumi itu adalah energi. Mars sendiri dipercaya para ahli sebagai tempat pijakan pada 2030 saat umat manusia bersiap untuk bergerak melintasi tata surya.
Reaktor itu bekerja dengan memisahkan atom uranium menjadi dua yang menghasilkan sejumlah besar energi, yang dibutuhkan untuk menghasilkan oksigen, cahaya, panas, listrik dan bahkan air.
Sebelumnya NASA telah mencoba membuat reaktor nuklir untuk luar angkasa. Pada tahun 1960-an, NASA menjalankan program Systems for Nuclear Auxiliary Power (SNAP) yang mengembangkan radioisotope thermoelectric generator (RTG) dan saat ini digunakan oleh Curiosity Rover di Mars.
"Ini akan menjadi pertama kalinya kami mengoperasikan reaktor pemecah yang bisa digunakan di luar angkasa sejak Program SNAP tahun 1960an," kata Lee Mason, seorang karyawan NASA yang bekerja pada pengembangan teknologi penyimpanan daya dan energi di Pusat Penelitian Glenn NASA, kepada Space.com Selasa, 4 Juli 2017.
Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Fosil Alien di Mars
Michelle Rucker, seorang insinyur di Johnson Space Center NASA, mengatakan kepada sebuah kelompok kerja Furture In-Space Operations bahwa reaktor pemecah adalah kebutuhan untuk mendiami planet manapun. "Jika Anda ingin mendarat di mana saja, pembangkit di permukaan adalah strategi kunci untuk itu," katanya.
EXPRESS UK | SHINTIA SAVITRI | EZ
Berita terkait
Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina
2 jam lalu
Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.
Baca SelengkapnyaBand Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024
3 jam lalu
Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
5 jam lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaBiden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan
10 jam lalu
Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.
Baca SelengkapnyaDemonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap
13 jam lalu
Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.
Baca SelengkapnyaAS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani
13 jam lalu
Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai
14 jam lalu
Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA
1 hari lalu
Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel
Baca SelengkapnyaSejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan
1 hari lalu
Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
1 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca Selengkapnya