Indonesia Berseru: Kita Dijajah Mulai dari Lidah

Reporter

Jumat, 21 Juli 2017 19:59 WIB

Seorang pekerja memindah batang pohon aren untuk diolah jadi tepung aren di Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, Rabu 28 Januari 2015. Tepung aren yang diolah secara tradisional ini mampu mensubstitusi tepung terigu yang masih diimpor. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga yang bergiat dalam isu-isu pangan serta desa, Indonesia Berseru, mengungkapkan Indonesia mengalami penjajahan gaya baru. "Kita dijajah mulai dari lidah kita," kata Tejo Wahyu Jatmiko, pakar isu pangan dari Indonesia Berseru di Jakarta, Jumat 21 Juni 2017.

Tejo mengatakan, sumber karbohidrat kedua masyarakat Indonesia sekarang adalah roti dan mie. Yang pertama beras. Bahan baku roti dan mie adalah terigu. "Banyak yang tidak tahu bahwa terigu itu 100 persen impor," ujarnya.

Baca juga: INDEF Sebut Stabilisasi Harga Pangan 2017 Hanya Semu

Menurut Tejo, soal sumber karbohidrat adalah salah satu paradoks di bidang pangan karena Indonesia memiliki sumber pangan beragam, termasuk sumber karbohidrat. Masalahnya, upaya untuk menggali dan memanfaatkan sumber-sumber pangan asli sedikit dilakukan. Pada saat yang sama, pangan impor dibiarkan masuk.

Tejo juga mengungkapkan adanya potensi masalah pangan di masa depan. Penelitian lembaganya menemukan Generasi Milenial tenryata memiliki pemahaman yang rendah soal pangan. "Informasi pangan banyak tetapi mereka tahu sedikit," ujarnya.

Tejo berbicara soal isu-isu pangan aktual di depan wartawan peserta Pelatihan Jurnalisme Sains tentang Pangan yang digelar Masyarakat Jurnalis Sains Indonesia (Society of Indonesian Science Journalist--SISJ), di Jakarta, 21-22 Juli 2017. SISJ adalah wadah para jurnalis peminat ilmu pengetahuan yang berdiri dua tahun lalu di Bogor.

Pelatihan yang didukung Sasakawa Peace Foundation dan British Council ini diikuti 20 jurnalis dari seluruh Indonesia dan berlangsung selama 10 bulan. Pelatihan digelar secara online, dengan dua kali pertemuan tatap muka. Program ini merupakan tindak lanjut program serupa bertajuk SjCOOP Asia yang digelar World Federation of Science Journalists (WFSJ) untuk memajukan jurnalisme sains di kawasan Asia Tenggara.

Baca: Walhi: Penguasaan Sistem Pangan Sebabkan Ketimpangan Ekonomi

Mariko Hayashi dari Sasakawa Peace Foundation, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman publik akan pangan karena diharapkan pelatihan ini akan membuat informasi berbasis riset tentang pangan dan topik-topik terkait pangan seperti penyakit bisa disebarkan dengan lebih baik.

"Jadi meskipun pelatihan jurnalisme sains ini tentang pangan, tapi diharapkan memberi dampak lebih luas," ujar Mariko, "Lewat pangan kita berharap pula bisa mendorong perhatian pada persoalan pembangunan, hak asasi manusia, dan kerjasama dunia."

Theresa Birks dari British Council menyatakan, jurnalisme sains belakangan juga menjadi makin penting untuk bidang pangan, seperti halnya untuk bidang lainnya. "Di tengah beragam hoax, klaim, dan informasi yang tidak benar, termasuk dalam soal pangan, jurnalisme sains diharapkan bisa memberi pencerahan," ungkapnya.

YOSEP

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

10 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

17 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

21 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

22 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

25 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

33 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

34 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

39 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya