Kaspersky Segera Luncurkan Antivirus Gratis Secara Global

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 27 Juli 2017 09:06 WIB

Eugene Kaspersky, penemu sekaligus CEO di perusahaan tersebut. Kaspersky mengatakan bahwa para hacker sudah mampu melakukan serangan hebat pada sistem internet. Moskow, 9 Desember 2014. GETTY.

TEMPO.CO, Las Vegas - Pembuat antivirus asal Moskow, Kaspersky Lab, Selasa 25 Juli 2017, mengumumkan akan meluncurkan perangkat lunak antivirus versi gratis di seluruh dunia. Hal itu dilakukan untuk menepis kecurigaan Amerika Serikat bahwa perusahaan itu terpengaruh pemerintah Rusia.

Baca: CEO Kaspersky Izinkan Pemerintah AS Buka Source Code Produk

Kaspersky Free akan segera diluncurkan di Amerika, Kanada dan beberapa negara Asia Pasifik serta akan dirilis beberapa bulan mendatang di beberapa daerah lainnya, demikian Eugene Kaspersky, pendiri perusahaan tersebut dalam postingan blog-nya sebagaimana dikutip Antara hari ini.

Kaspersy mengatakan versi gratisnya tidak dimaksudkan untuk menggantikan versi berbayar dari perangkat lunak antivirusnya. Antivirus gratis itu hanya menawarkan hal-hal esensial seperti antivirus email, perlindungan terhadap situs web dan update otomatis.

Namun perangkat lunak tersebut akan memberi keuntungan bagi semua pelanggan Kaspersky Lab dengan meningkatkan kemampuan pembelajaran mesin di seluruh produknya.

Perusahaan tersebut memerlukan 18 bulan untuk membuat Kaspersky Free yang sebelumnya menjalani pilot project di beberapa pasar, seperti Rusia, Ukraina, Cina dan negara-negara Skandinavia.

Perusahaan yang didirikan tahun 1997 itu menghadapi kecurigaan selama bertahun-tahun akibat hubungan mereka dengan Federal Security Service Rusia.

Kekhawatiran AS terhadap perusahaan tersebut berkembang selama beberapa tahun terakhir sejak invasi Rusia ke Republik Krimea tahun 2015 dan temuan badan inteljen AS tentang Rusia yang sengaja melakukan peretasan pada pemilihan presiden 2016.

Moskow membantah tuduhan tersebut, dan Kaspersky berulang kali menyatakan tidak memiliki hubungan apapun dengan pemerintah Rusia, serta mengatakan tuduhan tersebut tidak memiliki bukti.

Bulan lalu, agen FBI mengunjungi rumah karyawan Kaspersky sebagai bagian dari penyelidikan kontra inteljen, dan pemerintahan Trump mengambil langkah untuk menghapus perusahaan tersebut dari daftar vendor yang disetujui untuk menjual produk teknologi ke agensi pemerintah federal.

Baca: Serangan Ransomware WannaCry, Kaspersky: Indonesia Terparah Kedua

Ada juga rancangan undang-undang yang secara eksplisit melarang Departemen Pertahanan AS menggunakan produk Kaspersky.

ANTARA

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

17 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

18 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

21 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya