Mobil Listrik Impian Elon Musk, Tesla Model 3, Diluncurkan

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 29 Juli 2017 13:17 WIB

Tesla Model 3. Kredit: New York Times

TEMPO.CO, Fremont - Pembuat mobil listrik Tesla memperkenalkan sedan Model 3 pertamanya pada hari Jumat, 28 Juli 2017. Hal ini menandai semakin dekatnya peluncuran mobil - yang dibanderol dengan harga untuk konsumen umum tersebut - ke pasar Amerika.

Baca: Tesla Rekrut Dua Direktur Independen dari Kalangan Media

Dalam sebuah acara di kompleks pabrik Tesla dekat San Francisco, kepala eksekutif perusahaan, Elon Musk, menyerahkan Model 3 awal dari jalur perakitan kepada 30 karyawan terpilih untuk menjadi pemilik pertama model tersebut.

Ini adalah momen penting dalam evolusi Tesla dari produsen kendaraan listrik mewah menjadi produsen mobil pasar massal.

Perusahaan belum menentukan kapan mulai menjual Model 3, seharga US$ 35.000, kepada 500 ribu calon pembeli yang telah memesan mobil tersebut dengan deposit US$ 1.000.

Tapi Musk mengatakan mobil itu akan mulai dijual segera. Mobil itu merupakan buah dari ambisinya untuk membuat mobil listrik yang terjangkau bagi sebagian besar konsumen. "Kami akhirnya memiliki mobil listrik hebat yang terjangkau, dan itu benar-benar apa yang dibutuhkan," ujar Musk kepada media pada hari Jumat.

Meskipun mencatat kerugian miliaran dolar, Tesla telah menjadi sasaran investor yang mendorong nilai pasarnya menjadi setara dengan produsen mobil yang jauh lebih besar seperti General Motors dan Ford.

Sebagian besar antusiasme itu terkait dengan potensi Model 3, yang memiliki harga yang memungkinkannya untuk bersaing langsung dengan banyak mobil bertenaga bensin tradisional dan kendaraan sport.

"Ini adalah tonggak sejarah paling penting Tesla dan salah satu yang menjadi kunci untuk keberhasilan atau kegagalannya," kata Akshay Anand, seorang analis di perusahaan riset mobil Kelley Blue Book.

Perusahaan mobil lain berada dalam berbagai tahap pengembangan mobil listrik terjangkau. G.M., misalnya, telah menjual Chevrolet Bolt bertenaga baterai seharga US$ 35.000 selama beberapa bulan. Tapi citra merek Tesla telah membayangi sebagian besar para pesaingnya di segmen mobil listrik.

Musk mengatakan dia tidak yakin seberapa cepat Tesla bisa mempercepat produksi untuk memenuhi pesanan. "Kami akan melalui setidaknya enam bulan proses manufaktur," katanya.

Perusahaan ini berupaya mencapai lebih dari empat kali lipat tingkat produksi tahunan, untuk 500.000 kendaraan, pada tahun depan.

Tesla Model 3 pertama akan dijual terbatas untuk versi yang didukung baterai standar yang dapat mencapai jarak perjalanan 220 mil (354 km) dalam satu kali pengisian baterai. Tesla kemudian akan menawarkan versi jarak jauh dari mobil itu yang memiliki kecepatan tertinggi lebih tinggi dan jarak tempuh baterai 310 mil (499 km).

Baca: Tesla Jual 22 Ribu Unit Mobil Listrik di Triwulan II 2017

Model 3 meniru gaya ramping dari Tesla Model S yang jauh lebih mahal, yang dibanderol di atas US$ 100.000.

NEW YORK TIMES | ERWIN Z

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

7 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

7 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

12 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

14 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

17 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

17 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

18 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya