Ilmuwan Ungkap Leluhur Pertama Semua Bunga

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 3 Agustus 2017 06:45 WIB

Model 3D leluhur dari semua bunga. Kredit: BBC

TEMPO.CO, Paris - Sebuah penelitian tim ilmuwan mengungkap bahwa semua bunga hidup pada akhirnya berasal dari satu leluhur tunggal yang hidup sekitar 140 juta tahun yang lalu, sebagaimana dikutip BBC, Selasa 1 Agustus 2017.

Baca: Terbitkan Tulisan Ilmiah, Ilmuwan Ini Klaim Tangkap Sinyal Alien

Para ilmuwan itu menggabungkan berbagai model evolusi bunga dengan kumpulan data fitur dari bunga hidup. Dari situ tim ini mampu untuk menyimpulkan tampilan bunga leluhur. Bunga ini memiliki banyak siklus organ mirip kelopak yang diatur dalam uliran, dan biseksual.

Hervé Sauquet, dari Université Paris-Sud, Prancis, salah satu penulis dari makalah yang diterbitkan pekan ini di Nature Communications mengatakan, "Tidak ada bunga hidup yang terlihat persis seperti nenek moyang ini, mengapa? Ini adalah bunga yang eksis setidaknya 140 juta tahun yang lalu dan telah berkembang menjadi beragam bunga yang ada saat ini."

Kita semua akrab dengan keindahan bunga - struktur reproduksi yang dihasilkan oleh sekitar 90 persen dari semua tanaman darat yang hidup. Tapi asal dan evolusi awal mereka adalah sebuah misteri. Hal ini terutama karena kurangnya bunga fosil dari periode waktu ketika nenek moyang bunga hidup telah eksis.

"Struktur dan organisasi dari bunga leluhur tetap misterius,” ujar Dr Jason Hilton dari University of Birmingham, Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. “Sebagai contoh, kita tidak tahu apakah bunga tertua adalah berkelamin tunggal atau biseksual, atau apakah mereka diserbuki oleh angin atau serangga. "

Untuk merekonstruksi penampilan bunga pertama ini, para ilmuwan merekam fitur-fitur, seperti kelopak dan sepal - bunga dari 792 spesies hidup.

Mereka memetakan distribusi fitur ini pada pohon evolusi tanaman bunga yang memungkinkan mereka untuk membangun gambaran tampilan bunga pada titik-titik kunci dalam sejarah mereka – termasuk nenek moyang terakhir dari semua bunga hidup.

Evolusi seks pada bunga telah sangat diperdebatkan. Bunga bisa berkelamin tunggal atau biseksual dan studi ini menyimpulkan bunga awal biseksual dengan kedua organ jantan dan betina.

Baca: Ada Ribuan Sampah di Orbit Bumi, Ilmuwan Siapkan Robot Pembersih

"Studi ini penting karena memberitahu kita bagaimana kerumitan bunga leluhur. Kini pencariannya adalah untuk menemukan sesuatu yang serupa dalam catatan fosil. Apakah model ini sudah benar, hanya waktu dan studi lanjutan yang akan menjawabnya,” ujar ilmuwan Jason Hilton.

BBC | ERWIN Z

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

22 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

27 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

28 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya