Cerita 3 Warga Australia yang Jadi Korban Serangan Kutu Laut

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 10 Agustus 2017 08:37 WIB

Serangan kutu laut yang menimpa Adele Shrimpton, wanita asal Gold Coast, Australia, pada bulan Oktober 2014. Kredit: 9News.com

TEMPO.CO, Melbourne - Sekumpulan kutu laut diduga menggigit kaki remaja Australia bernama Sam Kanizay (16 tahun) hingga mengalami pendarahan serius. Peristiwa itu terjadi ketika Sam berendam di tepi Pantai Brighton, Melbourne, Australia, Sabtu malam, 5 Agustus 2017. Rupanya, Sam bukan orang Melbourne pertama yang mengalami kejadian ini.

Baca: Kutu Laut Diduga Menyerang Manusia, Begini 5 Cara Menghindarinya

Seorang wanita asal Gold Coast, Australia, mengenang bagaimana dia diserang oleh krustasea laut yang sama tiga tahun lalu.


Adele Shrimpton mengatakan setelah melihat cerita Sam, ia menyadari kutu yang sama mungkin harus disalahkan untuk luka yang dialaminya selama perjalanan ke pantai setempat pada tahun 2014.

Shrimpton berdiri di air dangkal di Gold Coast bulan Oktober 2014 ketika dia merasa makhluk kecil itu menyerang pergelangan kakinya, sebagaimana dilaporkan 9News.

Dia merasakan sakit yang menyengat setelah menarik kakinya keluar dari pasir, dan kemudian dia melihat darah mengucur dari pergelangan kakinya. "Itu seperti lubang pin kecil di mana-mana di kaki saya ... pasti ada sekitar 300 gigitan," kata Shrimpton.

"Pada saat saya berjalan di pasir sekitar 20 meter untuk mengikat tali sandal saya, saya melihat ke bawah dan memperhatikan bahwa darah menyebar di seluruh pergelangan kaki saya. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan, itu mengejutkan dan sedikit aneh untuk dilihat."

Pada saat itu para ahli tidak dapat mengidentifikasi apa yang menyerang Shrimpton, tapi setelah sekarang melihat cedera yang sama yang diderita Sam, dia percaya itu adalah kutu yang sama.

Sementara pada Agustus 2015, seorang ayah, Nick Murray, dan anak laki-lakinya, Will Murray, digigit oleh makhluk yang diduga kutu laut saat berenang di Pantai Sandringham, di tenggara Melbourne. Nick dan Will masuk ke air laut yang dingin.

Seperti yang dilansir Bayside Leader, Nick merasa kakinya mati rasa. Ia hanya melihat kakinya berdarah ketika ia keluar dari air laut. Ayah dan anaknya itu menahan gigitan-gigitan itu dan makhluk-makhluk kecil itu masih menempel di kaki mereka, meskipun mereka telah membersihkan darahnya.

“Kami berdiri diam selama 10 menit. Mungkin kalau kami terus bergerak hal itu tidak akan terjadi,” kata Nick.



Ayah Sam, Jarrod Kanizay, pergi ke tempat anaknya diserang pekan lalu dan menggunakan daging mentah sebagai umpan. Video hasil temuannya menunjukkan, ada ratusan makhluk laut kecil yang memakan daging umpannya.

Baca: Kontroversi Kutu Laut Pelahap Kaki Remaja di Australia

Merespons serangan makhluk kecil yang menimpa Sam Kanizay, ahli biologi kelautan Genefor Walker-Smith memeriksa sampel makhluk itu. Ia mengatakan makhluk kecil yang membuat Sam terluka bukanlah kutu laut atau sea lice, melainkan Amphipoda lysianassid, sejenis krustasea pemakan bangkai atau yang biasa disebut sea fleas.

NEWS.COM | 9 NEWS | NUR QOLBI | EZ

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya