Gerhana Matahari, NASA: Hati-hati Memilih Kacamata

Reporter

Sabtu, 12 Agustus 2017 09:10 WIB

Turis menyaksikan gerhana matahari total (GMT) dari lokasi Eclipse Festival 2016 di Bukit Ngata Baru, Palu, Sulawesi Selatan, 9 Maret 2016. Gerhana Matahari Total hanya dapat disaksikan di sejumlah daerah di Indonesia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Illinois - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengingatkan warga yang ingin melihat gerhana matahari harus memakai kacamata khusus. Sebab, radiasi dari cahaya matahari sangat berbahaya bagi mata. Menurut NASA, seperti dilansir laman berita Chicago Tribune, kacamata tersebut harus bersertifikasi ISO 12312-2.

Namun, NASA memperingatkan, label dengan sertifikat tersebut sudah banyak dipalsukan dan beredar di pasaran. "Kami khawatir bahan yang digunakan tidak bisa menahan sinar ultraviolet dan sinar inframerah," tulis NASA dalam keterangan resmi.

Baca: 6 Lokasi Nonton Live Streaming Gerhana Matahari Total Amerika


Foto sekuel gerhana matahari total di Ternater, Maluku Utara, 9 Maret 2016. (TEMPO/Aditya Noviansyah)

Bahkan, menurut NASA, beberapa penjual berusaha menampilkan uji coba palsu yang ditampilkan di laman situs mereka. Warga Amerika Serikat sangat antusias menyambut gerhana matahari total yang akan berlangsung pada 21 Agustus 2017.

Bagaimana tidak, fenomena astronomi ini baru terjadi lagi setelah 99 tahun yang lalu. Antusias tersebut terlihat dari melonjaknya penjualan kacamata khusus untuk melihat proses gerhana matahari.

Baca: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Pada 21 Agustus 2017


Selain menggunakan kacamata berfilter khusus, gerhana matahari total juga bisa dilihat dari refleksi di air. (ANTARA)

Selain itu, NASA juga melarang memakai kaca mata hitam untuk melihat gerhana matahari total. Sebab, bisa berdampak serius pada penglihatan.

Imbauan senada juga disampaikan oleh ilmuwan Pennsylvania State University. "Melihat gerhana matahari secara langsung bisa merusak penglihatan secara permanen," kata Violet Mager, pakar astrofisika dan astronomi.

Bagi siapa saja yang ingin melihat gerhana matahari di Amerika Serikat, termasuk warga Indonesia, NASA merekomendasikan menggunakan kacamata dari 12 produsen yang terakreditasi. Empat di antaranya, yaitu American Paper Optics, APM Telescope, Baader Planetarium, dan Celestron.

Baca: Gerhana Matahari, Kiamat, dan Misteri Planet Nibiru


Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang menyaksikan gerhana matahari total menggunakan kacamata berfilter khusus di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 9 Maret 2016. (ANTARA)

Simak perkembangan berita gerhana matahari lainnya dan kabar terbaru NASA hanya di kanal Tekno Tempo.co.

CHICAGO TRIBUNE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

7 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

12 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

13 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

13 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

13 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya