Eksplorasi Antariksa, NASA Bikin Sayembara Teknologi Anti-Radiasi

Reporter

Selasa, 15 Agustus 2017 14:10 WIB

Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)

TEMPO.CO, California - Sejak Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 1, 60 tahun lalu, teknologi eksplorasi antariksa berkembang pesat. Ada 12 manusia yang sudah singgah di bulan. Bahkan wahana buatan New Horizons juga sudah mencapai ujung tata surya. Namun, bagi manusia, perjalanan ke luar angkasa tetap berisiko tinggi, yakni adanya radiasi.

Medan magnet bumi adalah perlindungan alami bagi manusia dari radiasi. Ketika keluar dari bumi, manusia membutuhkan pelindung buatan. Masalahnya, membawa pelindung radiasi yang kuat kerap memakan tempat di wahana penjelajah yang seharusnya bisa digunakan untuk tempat manusia atau peralatan riset lain.

Untuk itu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuka sayembara publik mencari desain tabir radiasi yang efisien. Bentuknya harus bisa dilipat dengan tujuan agar mudah dibawa. Origami, seni melipat kertas dari Jepang adalah satu hal yang pas.

Baca: Objek Antariksa Seukuran Rumah akan Melintas Dekat Bumi

Sejak 26 Juli lalu, peminat sayembara mendaftarkan idenya pada laman Freelancer sudah banyak. "Ratusan orang yang ahli dalam origami dan NASA ingin cara paling efisien untuk bisa melipat tabir radiasi," kata Matt Barrie, pendiri Freelancer.

Radiasi di luar angkasa sebagian besar berwujud partikel sub-atom dari matahari dan bintang lain di galaksi Bima Sakti. Paparan radiasi ini berbahaya karena bisa merusak susunan molekul DNA manusia dan memicu kanker atau penyakit degeneratif lainnya. Radiasi juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada instrumen di wahana antariksa.

Baca: Misteri Antariksa: Kembaran Bumi Mengorbit Bintang Mirip Matahari

Mari kita lihat seberapa besar radiasi di sana. Instrumen wahana penjelajah Mars, Curiosity, menunjukkan dosis radiasi selama 253 hari perjalanan menuju Planet Merah itu mencapai 0,66 sievert. Jelas berbahaya karena jumlah ini sama dengan saat manusia menjalani CT scan untuk seluruh tubuh setiap lima hari sekali.

Dosis 1 sievert berpotensi meningkatkan risiko fatal kanker sebesar 5,5 persen. Adapun dosis normal harian radiasi yang diterima manusia di bumi, di dalam perlindungan medan magnet, hanya 10 mikrosievert (0,00001 sievert).

Selanjutnya: Tameng radiasi

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya