Peta peretasan terhadap lembaga Amerika Serikat. arstechnica.com
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hacker warga negara Cina ditangkap di Los Angeles pada pekan ini dengan tuduhan terlibat peretasan di Amerika Serikat. Ia beroperasi dengan mengunakan malware khusus dan langka, yang digunakan untuk mengakses secara ilegal jutaan data sensitif dari kantor kepegawaian pemerintah AS (Office of Personnel Management).
Dokumen pengadilan terkait kasus lelaki bernama Yu Pingan, 36, ini tidak secara spesifik menyebut nama kantor OPM. Kasus peretasan OPM ini sendiri tercatat sebagai kasus peretasan paling parah terhadap komputer pemerintah AS.
Ini karena para peretas mampu mengakses volume informasi berskala besar, yang berisi formulir security clearance milik para pegawai federal dan perusahaan kontraktor yang menjadi rekanan.
Para tersangka, bersama para konspirator lainnya di Cina,”Menggunakan sejumlah piranti lunak jahat sebagai alat, yang sebagiannya belum teridentifikasi oleh FBI dan komunitas keamanan informasi, termasuk sebuah piranti lunak jahat bernama “Sakula”. Keterangan ini terdapat dalam dokumen pengadilan.
Malware Sakula ini telah teridentifikasi digunakan dalam peretasan kantor OPM dan sejumlah peretasan sistem komputer di AS. Yu, 36, ditangkap saat mendarat di Bandara Internasional Los Angeles.
Sebelumnya, para pejabat AS menyatakan pemerintah Cina bertanggung jawab atas peretasan kantor OPM, yang menjebol database utama dan berisi data dari sekitar 22,1 juta orang. Data detil ini tidak hanya mengenai para pegawai federal dan rekanan namun juga keluarga dan teman-teman mereka.
Dakwaan terhadap hacker Yu Pingan terkait dengan sejumlah kasus peretasan sebelumnya terhadap perusahaan-perusahaan di AS. Yu didakwa terlibat dalam konspirasi untuk meretas komputer di AS sejak 2012 – 2014.