Satwa Langka Baru Ditemukan: Katak Hidung Babi

Reporter

Sabtu, 26 Agustus 2017 07:15 WIB

Katak hidung babi. Esciencenews.com

TEMPO.CO, Andrha Pradesh - Ilmuwan menemukan satwa langka spesies baru. Yakni, yang memiliki hidung yang tampak seperti hidung babi.

Kulitnya mengilap seperti katak pada umumnya, tapi tanpa tonjolan. Di sekitar matanya ada lingkaran biru. Tungkai pendek. Warnanya? Ungu. Karthikeyan Vasudevan, peneliti biologi Centre for Celluler and Molecular Biology yang bergabung dalam penelitian ini, dan tim menemukannya di pegunungan Ghats Barat, India.

Baca: Satwa Langka Unik: Hiu Bersinar dalam Gelap

Taksonomi soal katak ini secara lengkap diulas dalam jurnal Alytes edisi 13 Agustus 2017. Studi tim ini berjudul "A new species of the genus Nasikabatrachus (Anura, Nasikabatrachidae) from the eastern slopes of the Western Ghats, India".

Katak hidung babi ini diberi nama Nasikabatrachus bhupati. Nama tersebut disematkan untuk menghormati Subramaniam Bhuaty, pakar herpetology rekan Vasudevan yang meninggal di pegunungan Ghats barat pada 2014.

Baca: Fosil Satwa Langka Ini Punya Tameng di Punggungnya

Menurut Vasudevan, penampilan N. bhupati tersebut adalah hasil evolusi dalam jangka waktu yang sangat lama. "Katak ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah tanah," kata dia, seperti dikutip dari laman berita The Hindu. Untuk makan, katak ini memanfaatkan lidah mereka yang panjang untuk mengambil semut dan rayap di bawah tanah.

Katak ini memiliki saudara satu genus, yakni N. sahyadrensis yang juga ditemukan di daerah yang sama. Hanya keduanya yang terungkap dari genus tersebut Nasikabatrachus.

Baca: Berita Viral: Satwa Langka Rusa Putih Tertangkap

Dalam jurnal tim menjelaskan, hanya ada waktu untuk menarik kata hidung babi ke luar tanah, yakni pada musim bertelur yang bertepatan dengan musim hujan. Saat musim hujan datang, katak jantan akan membuat suara keras di sungai pegunungan.

Jantan membuahi telur di dalam rahim betina. Lalu, satu sampai dua hari telur akan menetas menjadi kecebong. Namun, tak seperti kecebong lainnya, kecebong katak hidung babi menempel di tebing menggunakan mulut mereka selama 120 hari.

"Setelah menjadi larva, barulah mereka masuk kembali ke tanah," ujar Vasudevan.

Baca: 12 Satwa Langka Ilegal Disita Petugas di Yogyakarta

Simak artikel tentang satwa langka lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ALYTES | THE HINDU | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya