TEMPO.CO, Jakarta - Tumpahan minyak mentah milik Pertamina mengakibatkan tercemarnya Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Menurut pantauan satelit yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), luasan tumpahan minyak sudah mencapai 12 ribu hektare.
Selain peristiwa tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, ada lima peristiwa pernah terjadi di dunia yang mengakibatkan ribuan biota laut mati. Berikut peristiwa tersebut:
Baca juga: Dampak Ekologis Tumpahan Minyak Pertamina di Teluk Balikpapan
1. Arabian Gulf War Oil Spill di Teluk Persia
Tumpahan minyak kisaran 11 juta barel atau setara 1,3 juta meter kubik menyebar di Teluk Persia. Menurut beberapa laporan, peristiwa itu diakibatkan oleh Irak yang sengaja membuka katub terminal minyak untuk membuangnya ke laut. Sedangkan lainnya menjelaskan bahwa hal itu terjadi akbibat serangan udara Amerika yang melakukan pemboman dengan tiga peasawat US F-117. Kedua negara itu saling tuduh terkait dengan peristiwa tersebut.
Efek jangka panjang akibat kejadian itu sangat signifikan. Diperkirakan ada satu juta kubik sedimen minyak sampai 12 tahun setelah tumpahan dan menembus di kedalaman 30 hingga 40 sentimeter. Pemulihan akibat tumpahan minyak itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa dekade.
2. Deepwater Horizon Oil Spill di Pantai Lousian Mexico
Deepwater Horizon Oil Spill di Pantai Lousian Mexico. (wikimedia commons)
Deepwater Horizon merupakan sebuah kilang pengeboran lepas pantai Louisian teluk Mexico yang dibangun perusahaan asal Korea Selatan. Pada 20 April 2010 pengeboran tersebut meledak akibat tekanan tinggi gas metana dari dalam sumur. Ledakan tersebut menumpahkan minyak sebesar 4,9 juta barel atau 780 ribu meter kubik. Peristiwa itu mengakibatkan tercemarnya laut dan memutuskan rantai makanan. Di daerah itu ada sekitar ribuan spesies biota laut yang terancam mati.
Selain itu, kejadian tersebut menimbulkan 11 orang hilang. Berdasarkan keputusan hakim pengadilan distrik Amerika, perusahaan harus bertanggung jawab atas tumpahan minyak tersebut dengan membayar denda sebesar US$ 18,7 miliar. September 2010, perusahaan itu dinyatakan ditutup.
Baca juga: Tumpahan Minyak Mentah Mencemari Pulau Pari
3. Ixtoc I Oil Spill di Teluk Campeche
Ixtoc I Oil Spill di Teluk Campeche. (wikimedia commons)
Pada Juni 1979, Ixtoc mengalami ledakan dan menjadikan salah satu peristiwa tumpahnya minyak terbesar di dunia. Sumur pengeboran minyak ini dioperasikan oleh Semi-Submesible Sedco 135-F di teluk Campeche termasuk di teluk Mexico sekitar 62 mil barat laut pada kedalaman 160 kaki.
Tahap awal, tumpahan diperkirakan 30 ribu barel minyak per hari yang mengalir dari sumur. Dua bulan berselang bekurang menjadi 10 ribu barel per hari. Namun, minyak terus mengalir selama tiga bulan. Hasil investigasi sepanjang pantai Texas menunjukkan ada sekitar 4.000 ton minyak yang mengendap di pesisir dan sisanya 12.000 ton tenggelam ke dasar teluk.
4. Atlantic Empress Oil Spill di Laut Karibia
Pada Juli 1979 kapal tanker yang dibangun di Odese Staalskibsvaerft bertabrakan dengan Aegean Captain 18 mil sebelah timur Pulau Tobago, selatan laut Karibia. Saat bertabrakan, kapal tanker itu sedang berlayar dari Arab Saudi menuju ke Beaumont Texas dengan muatan minyak mentah yang dimiliki Mobil Oil.
Sedangkan Aegean Captain dalam perjalanan dari Aruba ke Singapura. Kedua kapal tersebut bertabrakan yang mengakibatkan ledakan dan api. Peritiwa itu menewaskan 26 awak Atlantik dan 1 anggota Aegean Captain. Sepekan setalah bertabrakan, kedua kapal itu masih terbakar dengan ledakan demi ledakan terjadi. Kecelakaan tersebut menumpahkan minyak sebanyak 287 ribu metrik ton ke laut Karibia.
5. Exxon Valdez di Pantai Alaska
Kapal Exxon Valdez sebelum menabrak karang di Alaska. (wikimedia commons)
Pada tahun 1989, sebuah kapal tanker bernama Exxon Valdes kandas di lepas pantai Alaska. Kapten bernama Joseph Hazelwood dilaporkan telah mabuk sehingga tidak dapat mengontrol kemudi yang kemudian menabrak karang. Hal itu menjadikan salah satu tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Amerika.
Menurut laporan, kapal membawa sekitar 55 juta galon minyak atau setara dengan 210 ribu meter kubik dimana 11 juta galon tumpah ke teluk. Tumpahan minyak tersebut sangat berdampak kehidupan habitat salmon, berang-berang laut, anjing laut dan burung laut.
Efek jangka panjang dari peristiwa ini dapat memakan waktu tahunan, tapi efek jagka pendek yang terjadi adalah kematian 250 ribu burung laut, 2.800 berang-berang dan beberapa habitat lainnya.
Baca juga: LAPAN: Luas Tumpahan Minyak di Balikpapan Sudah 12 Ribu Hektare
Simak artikel menarik lainnya tentang tumpahan minyak hanya di kanal Tekno Tempo.co.
GEOLOGY.COM | NEW YORK TIMES