TEMPO.CO, Badung - Marine Stewardship Council (MSC), di sela-sela Our Ocean Conference 2018, menyatakan saat ini sedang menyiapkan diri untuk membuka cabang di Indonesia. CEO MSC Rupert Howes mengatakan, saat ini timnya sedang mengajukan persyaratannya ke Kementerian Luar Negeri.
Baca juga: Menlu Retno Sebut Menteri Susi Bukti Nyata Pemberdayaan Perempuan
Baca Juga:
MSC adalah lembaga nirlaba global yang menyediakan standar internasional penangkapan ikan berkelanjutan berbasis sains. MSC termasuk ke dalam aliansi 2020 Leaders for a Living Ocean. Sejauh ini, kata Howes, MSC menyatakan sudah ada 30 perusahaan dunia yang telah melaksanakan komitmen Our Ocean Conference ke-4 yang digelar di Malta pada tahun lalu.
"Jelas ini kabar baik untuk laut kita di saat lautan dunia semakin tidak sehat akibat penangkapan ikan berlebihan, polusi, perubahan iklim, dan pengasaman," kata Howes, saat ditemui di sela-sela Our Ocean Conference 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin, 29 Oktober 2018.
Baca juga: OOC 2018, Jokowi: Butuh Revolusi Mental Global untuk Rawat Laut
Howes menjelaskan, bergabungnya perusahaan-perusahaan dunia tersebut merupakan bagian dari inisiatif untuk meningkatkan pasokan dan ketersediaan makanan laut yang bersertifikat dan mudah dilacak. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya, yaitu AEON Group (Jepang), Albert Heijn (Belanda dan Belgia), grup ALDI (Jerman), Carrefour (Prancis), Coles (Australia), Colruyt (Belgia), COOP (Jepang), Danish Fisheries Producers Organisasi (Denmark), FishTales (Belanda), Jumbo (Belanda), Parlevliet & Van der Plas (Benelux), PNA (Western Central Pacific Ocean), Sainsbury's (Inggris), Thai Union (Internasional), WADPIRD & WAFIC (Australia). Selain itu, komitmen baru juga diterima dari Woolworths (Australia), Lidl International (Jerman), Metro International (Jerman) dan Bolton Food (Italia).
Menurut Howes, komitmen yang diberikan tiap perusahaan tersebut memang berbeda. Mulai dari mendukung program peningkatan perikanan yang mengarah ke sertifikasi pihak ketiga, menerapkan strategi panen yang efektif, dan memilih stok ikan yang sehat, hingga kebijakan pengadaan yang hanya menerima makanan laut dari perikanan berkelanjutan dan bisa dilacak
"Kami yakin cara ini mampu membangkitkan kembali perekonomian dengan mengubah pola produksi dan konsumsi, sekaligus menggabungkan efek ekologis dari perilaku bisnis," ujar Howes.
Baca juga: Jokowi di Our Ocean Conference 2018: Kami Bangsa Bahari
Karena itu, Howes mengatakan, Our Ocean Conference 2018 akan memberikan dorongan dan inspirasi baru untuk mengambil tindakan pencegahan dan komitmen bersama. "Pada akhirnya akan tercapai sustainability development goal yang dicanangkan PBB," kata dia. MSC, kata Howes, mengapresiasi para mitra yang telah bergabung demi perikanan global. Hingga saat ini, ada 420 perikanan terlibat dalam program MSC di 36 negara, memanen 14 persen tangkapan laut global.
Global Impacts Report MSC menunjukkan bahwa 94 persen perikanan yang menjadi bagian dari program ini, telah melakukan setidaknya satu perbaikan untuk mencapai atau mempertahankan sertifikasi, dengan jumlah total lebih dari 1.200 perikanan dalam 16 tahun terakhir.
Baca juga: Jokowi Baca Puisi di Pembukaan Our Ocean Conference 2018
Simak artikel menarik lainnya seputar Our Ocean Conference 2018 hanya di kanal Tekno Tempo.co.
