Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternyata Inilah Penyebab Artikel dan Video Bisa Viral

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Rahasia di Balik Berita Viral
Rahasia di Balik Berita Viral
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak jarang sebuah berita atau video menjadi viral. Yang membuatnya populer tentu saja pembaca. Namun bagaimana para pembaca memutuskan membaca lalu menyebarkannya? Jawabannya ada dalam artikel berjudul "A Neural Model of Valuation and Information Virality" yang terbit dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: Video Empat Matahari di Kepri Viral, Fenomena Apa Sebetulnya?

Menurut studi tersebut, seseorang membagikan artikel dengan tujuan membuatnya terlihat baik atau bisa meningkatkan ikatan sosial dengan kelompoknya. Tim peneliti dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan fakta tersebut dari hasil pengamatan terhadap aktivitas otak 80 mahasiswa—yang diminta membaca judul dan abstrak 80 artikel kesehatan di New York Times.

"Semua artikel itu telah dibagi sebanyak 120 ribu kali lewat berbagai media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan surat elektronik oleh pembaca nyata," demikian menurut para peneliti dalam jurnal itu.

Baca juga: Sebelum Viral Isu Go-Jek Pro LGBT, Netizen Protes Grab

Tim peneliti berfokus pada tiga daerah otak. Pertama, bagian otak yang membantu menentukan nilai keseluruhan dari sepotong informasi. Kedua, bagian yang menentukan sesuatu yang relevan dengan kehidupan seseorang. Ketiga, bagian otak yang digunakan untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain.

Emily Falk, anggota penelitian, mengatakan hasil studi menunjukkan bahwa orang tertarik untuk membaca atau berbagi konten karena terkait dengan pengalamannya sendiri. Falk adalah Direktur Communications Neuroscience Laboratory University of Pennsylvania. Studi yang dilakukan di laboratoriumnya lebih banyak berfokus pada perubahan perilaku kesehatan.

Menurut Falk, temuan ini dapat membantu peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang psikologi berbagi. "Informasi tersebut bisa digunakan untuk mengurangi penyebaran berita bohong," ujarnya, seperti dikutip dari Live Science.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Viral, Konsep Pemakaman Organik: Jenazah Jadi Pohon

Studi sebelumnya melihat psikologi berbagi berdasarkan survei tentang alasan orang berbagi sebuah artikel. Namun survei tersebut memiliki keterbatasan. Mereka, misalnya, tidak menyadari proses mentalnya secara langsung. Atau para responden mungkin menghindar untuk mengakui bahwa mereka berbagi artikel agar terlihat pintar. "Neurosains bisa menutup lubang tersebut," ucap pemimpin studi yang juga pakar neurosains, Christin Scholz.

Metode ini, kata dia, membantu para peneliti mengukur proses berpikir secara langsung tanpa harus meminta responden melaporkan apa yang mereka pikirkan. Scholz mengatakan, dibandingkan dengan sinyal tradisional, metode gabungan ini lebih baik menjelaskan kenapa seseorang membagikan suatu artikel. "Keuntungan menggunakan data saraf adalah mengungkap aktivitas otak yang menerangkan elemen sosial," tuturnya.

Meski metode gabungan mengungkapkan hasil yang cukup akurat, menurut Scholz, cara ini tidak cocok untuk memindai satu artikel tunggal yang dibagikan. Sebaliknya, dia menjelaskan, metode tersebut lebih cocok untuk mengungkapkan mekanisme otak yang tersembunyi.

Baca juga: Video Viral Masuk Pak Eko Kini Ada Gamenya, Simak Cara Bermainnya

Simak riset menarik lain tentang penyebab viral hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PNAS | LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

9 menit lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

11 jam lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Pratama Arhan Alif berselebrasi usai berhasil mencetak gol melalui penalti ke gawang Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.


Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

6 hari lalu

DHL. Istimewa
Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.


Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

6 hari lalu

Tangkapan layar dari video pendek pengguna TikTok @radhikaalthaf ketika curhat soal bea masuk Rp 31,8 juta yang harus dibayar atas sepatu sepak bola yang dibelinya dari luar negeri (Sumber: TikTok)
Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.


Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

6 hari lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

9 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

13 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

13 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.