Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

image-gnews
Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ki Hajar Dewantara, atau R.M. Suwardi Suryaningrat, merupakan tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satu sumbangannya yang terkenal adalah semboyan Tut Wuri Handayani, yang kini menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Semboyan ini mengandung makna mendalam yang melambangkan kebijaksanaan, bimbingan, dan dedikasi dalam proses pembelajaran. Dalam logo tersebut, tidak hanya tergambar gambaran fisik, tetapi juga menyimpan makna yang menginspirasi dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Keberadaannya bukan sekadar sebagai simbol, melainkan juga sebagai cerminan dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia, serta menjadi pedoman dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi generasi mendatang.

Dilansir dari laman Kemendikbud.go.id, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 6 September 1977, Nomor 0398/M/1977 tentang penetapan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini adalah uraian mengenai makna dalam logo Tut Wuri Handayani.

Bidang segi lima berwarna biru muda

Dalam penentuan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tercetuslah sebuah karya simbolik yang mengandung pesan-pesan penting tentang kehidupan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia.

Salah satu elemen penting dalam lambang tersebut adalah bidang segi lima berwarna biru muda yang melambangkan alam kehidupan Pancasila.Bidang segi lima, dalam konteks lambang Kemendikbudristek, tidak hanya sekadar sebuah bentuk geometris, tetapi juga membawa pesan filosofis tentang keberadaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. 

Semboyan Tut Wuri Handayani

Makna lambang ini diperkaya oleh penggunaan semboyan Tut Wuri Handayani, yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman dalam melaksanakan sistem pendidikan. Penyelarasan antara semboyan ini dengan keputusan penetapan Hari Pendidikan Nasional, yang menjadikan hari lahir Ki Hajar Dewantara sebagai momen penting, menunjukkan penghormatan dan penghargaan yang mendalam terhadap peran beliau dalam dunia pendidikan.

Belencong menyala bermotif garuda

Selain itu, lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga mencakup belencong yang menyala dengan motif Garuda. Belencong, yang merupakan lampu khusus pada pertunjukan wayang kulit, menyiratkan kehidupan dan keberadaan seni budaya dalam proses pendidikan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung Garuda

Burung Garuda melambangkan karakteristik yang dinamis, gagah, kuat, dan berani dalam menjelajahi wilayah yang luas. Keberadaan ekor dan sayap Garuda yang masing-masing terdiri dari lima bagian menggambarkan prinsip "satu kata dengan perbuatan Pancasilais", menekankan kesatuan antara ucapan dan tindakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Buku

Dalam logo Tut Wuri Handayani, gambar buku melambangkan pentingnya buku sebagai sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 

Warna

Warna putih yang terdapat pada ekor dan sayap Garuda serta buku melambangkan kesucian dan kebersihan tanpa pamrih, menegaskan kejujuran dan kemurnian dalam perbuatan. Sementara warna kuning emas pada nyala api melambangkan keagungan dan keluhuran pengabdian, menggambarkan semangat yang luhur dan pengorbanan tanpa batas.

Di sisi lain, warna biru muda yang melapisi bidang segi lima mencerminkan pengabdian yang tak pernah putus, disertai dengan pandangan hidup yang dalam sesuai dengan prinsip Pancasila, menunjukkan komitmen yang kokoh terhadap nilai-nilai luhur dalam setiap tindakan dan pemikiran.

Dengan demikian, logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak hanya sekadar gambar, melainkan juga mengandung pesan filosofis tentang pengabdian, kebijaksanaan, dan keberanian dalam membentuk masa depan pendidikan dan budaya Indonesia. Lambang tersebut menjadi representasi semangat untuk menciptakan masyarakat cerdas, berbudaya, dan berkarakter, serta mewujudkan visi pendidikan inklusif dan progresif bagi generasi masa depan Indonesia.

Pilihan Editor: Ki Hajar Dewantara Rumuskan Ajaran Patrap Guru sebagai Dasar Sistem Pendidikan Nasional, Apakah Itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Pemkab Trenggalek Ciptakan Lingkungan Pendidikan yang Inklusif

14 jam lalu

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memegang Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat, 5 Juli 2024. Pemkab Trenggalek berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Belajar Kategori Transformasi Pengelolaan Pendidikan. TEMPO/Besta
Upaya Pemkab Trenggalek Ciptakan Lingkungan Pendidikan yang Inklusif

Keseriusan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan inklusif berhasil membuat Kabupaten Trenggalek mendapatkan penghargaan.


Pemkab Trenggalek Lakukan Transformasi Pendidikan

14 jam lalu

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memegang Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat, 5 Juli 2024. Pemkab Trenggalek berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Belajar Kategori Transformasi Pengelolaan Pendidikan. TEMPO/Besta
Pemkab Trenggalek Lakukan Transformasi Pendidikan

Pemkab Trenggalek melakukan berbagai upaya untuk meningkankan tingkat pendidikan masyarakat juga kualitas pendidikan di Kabupaten Trenggalek.


Kemendikbudristek Berikan Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar kepada Pemkab Majalengka

16 jam lalu

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, memegang Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat, 5 Juli 2024. 
Pemkab Majalengka berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Belajar kategori Transformasi  Anggaran Pendidikan. TEMPO/Besta.
Kemendikbudristek Berikan Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar kepada Pemkab Majalengka

Kabupaten Majalengka menjadi salah satu daerah yang mendapatkan penghargaan di gelaran Anugerah Merdeka Belajar 2024 dalam kategori Transformasi Anggaran Pendidikan


Pemkab Trenggalek Sabet Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024

16 jam lalu

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memegang Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat, 5 Juli 2024. Pemkab Trenggalek berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Belajar Kategori Transformasi Pengelolaan Pendidikan. TEMPO/Besta
Pemkab Trenggalek Sabet Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024

Pemkab Trenggalek berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Belajar Kategori Transformasi Pengelolaan Pendidikan.


Dubes Indonesia Terima Medali Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan Dari Rektor MNU di Kazakhstan

2 hari lalu

Maqsut Narikbayev University (MNU) memberikan medali kerjasama pendidikan dan kebudayaan kepada Duta Besar Fadjroel Rachman. Sekaligus wisuda dua mahasiswa Strata Satu dari Indonesia, pada hari Sabtu, 29 Juni 2024. Foto: KBRI Astana di Kazakhstan
Dubes Indonesia Terima Medali Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan Dari Rektor MNU di Kazakhstan

Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman menerima medali penghargaan dari Rektor MNU


Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

2 hari lalu

Murid-murid menyanyikan lagu Indonesia Raya di hadapan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Indonesia menargetkan pembukaan 50 Community Learning Center untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak TKI di perkebunan kelapa sawit, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati
Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Retno Marsudi bertemu 150 anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang sekolah di Sanggar Bimbingan (SB) di Semenanjung Malaysia.


Catatan Ketua MPR RI: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di ruang kerjanya, Komplek MPR - DPR RI Jakarta.
Catatan Ketua MPR RI: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja

Membuka akses seluas-luasnya bagi anak-remaja usia sekolah agar dapat mengenyam pendidikan akan menyelamatkan masa depan puluhan juta generasi muda.


Duta Pemuda UNESCO, SEVENTEEN Bilang ke Anak Muda: Kalian Tidak Sendiri

10 hari lalu

Joshua SEVENTEEN mewakili anggota lainnya berpidato usai dinobatkan sebagai Duta Persahabatan untuk Pemuda oleh UNESCO, Rabu 26 Juni 2024. (Tangkapan layar Youtube.com/UNESCO)
Duta Pemuda UNESCO, SEVENTEEN Bilang ke Anak Muda: Kalian Tidak Sendiri

Joshua SEVENTEEN menyampaikan beberapa pesan untuk anak muda usai dinobatkan sebagai Duta Persabahatan Pemuda UNESCO


Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

10 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

Greenpeace Indonesia bersama lembaga riset Celios meluncurkan hasil kajian dampak industri tambang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.


Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

10 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.