Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Kerja Satelit Pawang Hujan Milik Cina

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Model ukuran penuh dari modul inti stasiun ruang angkasa Cina Tianhe dipamerkan dalam Zhuhai Airshow, di Guangdong, Cina, Rabu, 7 November 2018. Pameran ini juga menampilkan teknologi antariksa Cina. REUTERS
Model ukuran penuh dari modul inti stasiun ruang angkasa Cina Tianhe dipamerkan dalam Zhuhai Airshow, di Guangdong, Cina, Rabu, 7 November 2018. Pameran ini juga menampilkan teknologi antariksa Cina. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina sebentar lagi akan punya satelit pawang hujan. Ya, satelit ini benar-benar bisa memindahkan awan hujan. Tim ilmuwan Negeri Tiongkok sedang menyiapkan satelit yang mampu mengubah cuaca.

Baca juga: Kisah Pawang Hujan; Lempar Kolor, Hujan Molor

Seperti dilansir laman Mirror.co.uk, 9 November 2018, proyek ambisius yang diharapkan para pejabat akan beroperasi dalam waktu empat tahun mendatang, akan membuat uap air bergeser dari wilayah barat yang basah, ke arah timur yang lebih kering. Sebanyak enam satelit akan menciptakan koridor atmosfer yang membuat awan dapat bergerak bersama. Proyek ini diberi nama "Tianhe", yang berarti sungai langit.

Sebuah laporan Yicai Global mengatakan teknologi satelit yang dikembangkan Shanghai Academy of Spaceflight Technology ini diharapkan akan beroperasi pada 2022. Dua satelit pertama dijadwalkan berada di luar angkasa dua tahun sebelumnya.

Bagian dari satelit cuaca Cina yang akan beroperasi pada 2022. Satelit ini akan bisa memindahkan hujan. (qz.com)

Baca juga: Pemerintah Gunakan Data Satelit Hitung Luas Sawah

Satelit-satelit Tianhe-1 akan mampu mendeteksi air di udara dan memindahkan air ke daerah utara Sanjiangyuan di Provinsi Qinghai. Tetesan air kecil di awan akan diangkut dalam jarak ribuan kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prototipe satelit dan pemodelan cuaca telah dipamerkan di Zhuhai Airshow. Pameran ini menampilkan industri penerbangan superpower. Para ilmuwan yakin mereka bisa mengembangkan 'sungai langit' untuk beroperasi.

Uap air bergerak ke arah tertentu karena perubahan tekanan dan kondisi pengendapan. Satelit akan memindahkan awan air ke Samudera Hindia bagian barat, Samudera Hindia bagian timur, Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou Cina dan sebagian Asia Tengah.

Model astronot yang memegang bendera Cina terlihat di atas model ukuran penuh dari modul stasiun ruang angkasa China Tianhe di Zhuhai Airshow, Guangdong, Cina, Kamis, 8 November 2018. REUTERS/Brenda Goh

Baca juga: Satelit Mini Seukuran Kotak Sepatu Ini Diluncurkan Ke Mars

Simak artikel menarik lainnya seputar satelit hanya di kanal Tekno Tempo.co.

MIRROR.CO.UK | YICAI GLOBAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

11 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

22 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

22 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.