TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memasang 22 sensor seismik atau gempa baru di wilayah Jawa Barat mulai Agustus 2019. Pemasangan di jalur Sesar Lembang menjadi prioritas.
“Karena potensi gempanya cukup signifikan dan berdekatan dengan kota besar dan permukiman padat,” kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Ahad, 28 Juli 2019.
Tujuan pemasangan sensor gempa baru itu untuk meningkatkan akurasi pemantauan aktivitas sesar aktif di Provinsi Jawa Barat. BMKG pada tahun ini akan merapatkan jaringan sensor gempa dengan memasang 22 sensor seismik baru. Khusus untuk mewaspadai dan mengantisipasi aktivitas Sesar Lembang, BMKG saat ini memonitor dengan sangat ketat kemunculan gempa mikro di sepanjang jalur sesar.
BMKG meminta masyarakat Subang, Lembang, Bandung, dan sekitarnya tidak perlu cemas dan takut. Merujuk beberapa peristiwa gempa tektonik yang merusak akibat sesar aktif, biasanya aktivitas sesar didahului gempa-gempa mikro sebagai gempa pendahuluan (foreshocks).
Misalnya, kata Daryono pada peristiwa Gempa Yogyakarta 2006 yang bermagnitude 6,4), kemudian Gempa Lombok 2018 (M=7,0), Gempa Palu 2018 (M=7,5), dan Gempa Halmahera Selatan (M=7,2). “Semua dipicu sesar aktif dan didahului aktivitas gempa pendahulan,” ujarnya.
Menurutnya juga masyarakat yang rumahnya dekat jalur sesar atau patahan aktif tidak perlu cemas dan takut. Informasi potensi gempa kata Daryono harus ditanggapi dengan langkah nyata berupa memperkuat mitigasi. “Utamanya mitigasi struktural yaitu membangun bangunan dengan struktur yang tahan gempa bumi.”
Terkait Sesar Lembang, BMKG akan terus memonitor aktivitas seismik atau gempanya selama 24 jam dalam 7 hari secara terus menerus. Selanjutnya BMKG akan segera menginformasikan kepada masyarakat jika ada peningkatan aktivitas kegempaan Sesar Lembang.
Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, ada empat lokasi pemasangan sensor gempa itu di jalur Sesar Lembang. Sebarannya di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Subang. “Fungsinya untuk monitoring gempa bumi, sehingga info gempa lebih cepat dan akurat,” katanya Ahad, 28 Juli 2019. Saat ini baru ada sebuah sensor gempa milik BMKG di jalur Sesar Lembang.