Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lama Tapi Tenar: Bajakah, Lidah Mertua, dan Kini Vetiver

image-gnews
Tanaman lidah mertua (sancievera). TEMPO/ Tri Handiyatno
Tanaman lidah mertua (sancievera). TEMPO/ Tri Handiyatno
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenis rumput, vetiver, tiba-tiba ramai diperbincangkan dan menghiasi pemberitaan. Jenis ini bukan temuan baru, tapi menjadi naik daun karena situasi lingkungan yang sedang terjadi, yakni bencana tanah longsor. Presiden Jokowi menginstruksikan kepala daerah terdampak longsor di awal tahun ini untuk reboisasi menggunakan vetiver. 

Vetiver tidak sendirian, Tempo merangkum setidaknya ada dua jenis tumbuhan atau tanaman lain yang serupa. Mereka menjadi buah bibir karena manfaatnya yang dimunculkan mengikuti situasi lingkungan maupun kebutuhan medis.   

Berikut detail penjelasan tanaman tersebut:

1. Lidah Mertua

Tanaman kaya kandungan air ini telah lama dikenal dapat menyerap zat pencemar udara. Lidah mertua merupakan pembersih udara karena secara konsisten menghilangkan racun seperti formaldehyde, xylene, toluene dan nitrogen oksida. Itu sebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan menanam lidah mertua untuk mengurangi polusi udara Ibu Kota.

Penanaman bagian dari instruksi Anies dalam pengendalian kualitas udara Jakarta. Instruksi dikeluarkan awal Agustus 2019 setelah Jakarta berulang kali terukur dalam situs AirVisual sebagai kota paling tidak sehat di dunia. 

Instruksi penanaman lidah mertua tersebut memicu pro dan kontra. Di antaranya karena lidah mertua dianggap hanya cocok di dalam ruangan. Belum banyak penelitian mengungkap efektivitas lidah mertua di ruang terbuka.

2. Bajakah

Tanaman langka Bajakah menjadi buah bibir setelah penelitian tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mendapatkan medali emas dalam World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, pada 28 Juli 2019. Penelitian itu mengangkat khasiat akar tanaman tersebut yang selama ini digunakan masyarakat setempat sebagai obat tradisional.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan bahwa Akar Bajakah aman, Senin, 26 Agustus 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Diduga karena kandungan senyawa aktif antioksidan yang berlimpah, sehingga mampu menjadi penawar radikal bebas," kata peneliti di Laboratorium Kimia Bahan Alam Pusat Penelitian Biologi LIPI Ahmad Fathoni, menanggapi khasiat Bajakah. 

Namun, menurut Fathoni, tetap diperlukan identifikasi lebih lanjut terkait nama ilmiah untuk keberlangsungan tetap terjaga, selain diperlukan isolasi senyawa aktifnya agar lebih efektif digunakan sebagai obat antikanker. Fathoni juga menjelaskan, untuk pengobatan kanker atau tumor perlu dilakukan praklinis (melalui serangkaian uji hewan percobaan) hingga uji klinis (pengujian ke manusia) terkait aspek keamanan dan khasiat, sehingga grade obat tradisional (jamu) meningkat menjadi bentuk sediaan obat herbal terstandar maupun sediaan fitofarmaka.

3. Vetiver

Presiden Joko Widodo memberikan beberapa instruksi untuk mengatasi bencana tanah longsor di wilayah Jabodetabek. Salah satunya adalah melakukan penanaman vetiver yang diklaim dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah.

"Saya kira tanaman vetiver, akar wangi, akan saya cari sebanyak-banyaknya bibit dan benih. Sehingga bisa kita lakukan penanaman terutama di Lebak dan Kabupaten Bogor," kata Jokowi, dalam keterangan yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 8 Januari 2020.

Instruksi tersebut disampaikan kepada sejumlah kepala daerah di Istana Merdeka, bersama Kepala BNPB, Menteri PU, Menteri LHK, dan Seskab.

Mengutip laman The Plantist, terdapat sekitar 21 jenis vetiver termasuk tiga varietas dengan nama marga vetiveria. Tapi, setelah direvisi marganya menjadi Chrysopogon menjadi 12 jenis. Salah satu jenis yang sering dimanfaatkan adalah Chrysophogon zizaionide.

Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Deden Girmansyah, meskipun vetiver sangat toleran dengan beberapa keadaan ekstrem tanah dan iklim seperti rumput pada umumnya, tapi tidak toleran terhadap tempat yang teduh. “Karena vetiver merupakan tanaman pendatang, maka penanamannya harus diawasi dan dikelola dengan baik. Jangan sampai meliar dan menjadi invasif,” katanya dalam akun Twitter resmi LIPI, @lipiindonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 jam lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.


Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

4 jam lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memberikan pemaparan saat mengunjungi kantor TEMPO di Palmerah, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.


Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

5 jam lalu

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan
Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?


Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.


Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

8 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi bersalaman dengan Ketua KPK terpilih periode 2019-2023 Firli Bahuri usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat 20 Desember 2019. Pimpinan KPK terpilih yang dilantik adalah Komjen Pol Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron. TEMPO/Subekti.
Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?


Longsor Padang Tewaskan 1 Warga dan Seret 2 Mobil, BPBD Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan

10 jam lalu

Alat berat dikerahkan guna membantu tim gabungan melakukan pembersihan material longsor serta pencarian korban hilang akibat longsor di Jalan Padang-Solok, Panorama Dua, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. (BPBD Kota Padang)
Longsor Padang Tewaskan 1 Warga dan Seret 2 Mobil, BPBD Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan

Pengerahan alat berat juga bertujuan untuk memudahkan petugas dalam evakuasi korban terdampak tanah longsor tersebut.


Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo di Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.


Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

11 jam lalu

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.


Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

11 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.


Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

12 jam lalu

Faizal Assegaf, Kritikus Politik/Koordinator SPOT, saat ditemui usai diskusi publik Spektrum Oposisi Terpimpin (SPOT) pada Senin, 4 Maret 2024 di Gedung MPP ICMI, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.