TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau wisatawan dan nelayan yang beraktivitas di pesisir selatan Yogyakarta mewaspadai gelombang tinggi di laut. Gelombang diperkirakan mencapai 2,5 sampai 3,0 meter selama beberapa hari ke depan.
"(Tinggi gelombang) lebih dari 2,5 meter statusnya adalah waspada terutama untuk nelayan dengan kapal bermesin kecil dan wisatawan," kata prakirawan Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Indah Retno Wulan, di Yogyakarta, Rabu 12 Februari 2020.
Indah mengatakan gelombang laut dengan kategori cukup tinggi itu diperkirakan terjadi di pesisir selatan Yogyakarta hingga 15 Februari 2020. "Kecepatan angin di laut mencapai 25 sampai 40 kilometer per jam," kata dia.
Menurut Indah, potensi gelombang tinggi itu terjadi karena saat ini muncul gangguan cuaca berupa beberapa pusat tekanan udara rendah di perairan selatan Pulau Jawa. Oleh sebab itu, ia berharap wisatawan yang berada di kawasan pantai di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta untuk tidak melakukan aktivitas mandi atau bermain di sekitar perairan.
"Wisatawan diharapkan memperhatikan imbauan dari petugas yang berada di lokasi pantai dengan terus memperbarui informasi dari BMKG," kata Indah.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana secara khusus juga mengimbau agar wisatawan mewaspadai keberadaan area palung atau cekungan di dasar Pantai Parangtritis, Bantul. Lokasi atau keberadaan area palung sudah ditandai dengan rambu peringatan.
Imbauan itu disampaikan Biwara menyusul tujuh mahasiswa terseret ombak di Pantai Parangtritis, Sabtu malam, 8 Febaruari 2020. "Perlu disadari adanya palung dan ombak besar yang bisa datang tiba-tiba," kata Biwara saat dihubungi, Senin 10 Februari 2020.