TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona COVID-19 yang masif dan meluas hingga ke Indonesia patut untuk diwaspadai. OPPO Indonesia turut mengkampanyekan pola hidup sehat, salah satunya dalam hal merawat smartphone agar bersih dan bebas dari kuman.
PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto meminta agar semua masyarakat tidak panik terhadap adanya kasus virus corona. “Justru sebaliknya harus memulai pencegahan dari diri sendiri, salah satunya dengan menjaga agar smartphone tetap bersih dan tidak menjadi sarang bakteri,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Maret 2020.
Meski smartphone bukan menjadi media perantara bagi virus corona, pengguna tetap perlu memperhatikan kebersihannya. Rata-rata orang menyentuh layar smartphone lebih dari 2.000 kali sehari. Jadi tidak mengherankan jika ponsel menjadi penampung banyak bakteri dan kuman.
Layar dan bodi smartphone rentan kotor dan biasanya pengguna seringkali lupa untuk menjaga kebersihannya. Kebiasaan-kebiasaan seperti menyentuh muka, hidung dan mulut sehabis memegang ponsel yang kotor berpotensi membawa dampak buruk bagi tubuh.
“Oleh karenanya, perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya untuk mencegah tertular virus corona harus perlu terus untuk dikampanyekan,” kata Aryo.
OPPO merekomendasikan pengguna untuk membersihkan permukaan ponsel dengan kain microfiber yang sedikit dibasahi dengan air hangat dan sabun. Pengguna smartphone juga dapat menggunakan tisu wajah atau tisu bayi, lalu mengelapnya dengan kain lembut.
Hindari untuk membersihkan layar smartphone OPPO dengan pembersih kaca jendela atau desinfektan yang mengandung bahan kimia kuat, yang justru bisa merusak elemen pelapis layar. “Pembersih sinar UV-C juga bisa digunakan untuk menjangkau bagian sulit dan lubang-lubang kecil di smartphone,” tutur Aryo.
Selain itu, untuk mencegah penyebaran COVID-19, cara terbaik adalah menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik, menutup hidung dan mulut saat batuk, menggunakan masker, dan menghindari kontak dengan orang lain yang sedang terkena sakit flu atau batuk. Karena percikan batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi bisa membawa virus corona sejauh satu hingga dua meter.
Virus seperti COVID-19 menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah terpapar. “Penyebaran virus melalui smartphone justru sangat kecil peluangnya, mengingat benda mati bukanlah tempat untuk bertahan yang ideal bagi virus,” lanjut Aryo.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyebaran COVID-19 melalui barang kemungkinannya sangat rendah karena virus membutuhkan makhluk hidup seperti sel manusia atau hewan sebagai inang untuk bertahan hidup.
