TEMPO Interaktif, Jakarta:Fantastis, novel digital Perahu Kertas karya Dewi "Dee" Lestari telah diunduh 600 ribu pengakses Internet. Sebuah hasil yang menggembirakan karena novel versi digital itu baru diluncurkan empat bulan lalu.
Dalam jumpa pers pada Sabtu malam lalu di Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta, Dee mengaku berkarya kembali untuk mengobati rasa kangen akan bacaan di masa remajanya dulu. "Saya dulu penggemar cerita bersambung di majalah remaja. Ada yang selalu ditunggu untuk kelanjutan episode berikutnya. Sekarang sudah jarang ada," katanya.
Kerinduan 11 tahun silam membuat Dee ingin menulis kehidupan masa kuliahnya. Hanya, untuk menuliskannya kembali hingga penerbitan versi digital, melalui operator seluler XL, butuh waktu dua bulan. "Saya sempat kehabisan bensin di tengah jalan. Ada tawaran menulis ulang, lalu saya pilih Perahu Kertas ini," katanya.
Penggemar film animasi itu mengatakan karyanya ini berbeda dengan karya terdahulunya. Alur dan penokohannya menganut model bahasa tutur populer. "Saya menulis yang populer. Ndak ada yang aneh-aneh, saya suka cerita asal Jepang, komik, dan lainnya," kata Dee.
Novel itu menceritakan kedekatan dua orang yang saling jatuh cinta, yang ternyata merupakan bagian dari pengalaman hidup penulis. Ada semangat bagaimana berjuang menawarkan idealisme. "Ada kisah mencari tambatan hati. Saya kira itu hal yang umum. Meski karya lama, untuk konteks sekarang ini jelas ada update di berbagai hal," katanya.
Dee juga mengatakan, dalam waktu dekat, dia akan meluncurkan kembali novel lamanya, tapi dalam bentuk digital. Tak hanya itu, Dee yang turut membantu perwujudan Gerakan Seribu Buku bagi tunanetra ini juga akan menyerahkan novelnya kepada pembaca tunanetra. Dia mengaku senang bila karyanya ditulis dalam wujud huruf Braille karena karyanya tak terbatas untuk orang normal. "Saya bersama beberapa teman menyerahkan karya novel untuk tunanetra, termasuk Perahu Kertas," ujarnya.
Marlin, juru bicara provider XL, menjelaskan, pihaknya akan terus membuka peluang bagi penulis muda untuk mengisi content khasnya. Novel digital lain yang siap diluncurkan adalah karya Raditya Dika, penulis muda kocak. "Akan terus kami tampung dan dorong penulis muda untuk berkarya. Itu bisa mengikuti sukses Dewi Lestari," kata Marlin.
MUH SYAIFULLAH