Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Audit BPPT: Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Sudah Siap Driverless

image-gnews
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta mulai diujicoba pertama kali, 15 Agustus 2017. Skytrain akan melayani terminal 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta. Tempo/Joniansyah
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta mulai diujicoba pertama kali, 15 Agustus 2017. Skytrain akan melayani terminal 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta. Tempo/Joniansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Len Industri menggelar uji ketahanan pengoperasian sistem driverless (tanpa masinis) pada Skytrain atau Kereta Layang Bandara Soekarno-Hatta. Hasilnya, rekomendasi teknis siap dikeluarkan untuk Kalayang itu menjadi moda kereta full driverless pertama di Indonesia.

“Kami sudah melihat performa, sistem, dan seluruh aspek. Selama 14 bulan, kami cek dan kali ini sudah memastikan semua bergerak dengan baik,” kata Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material, BPPT, Eniya Listiani Dewi, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa 21 Juli 2020.

Eniya mengatakan, perbaikan sudah dilakukan pada temuan tim penguji yang merekomendasikan perbaikan sejumlah prosedur pengoperasian sistem tanpa masinis untuk kereta layang tersebut. “Dan kali ini sudah clear semua, sehingga kita bisa mengeluarkan rekomendasi teknis dari BPPT,” kata dia.

Eniya menunjuk kepada sistem Automatic Train Operation dan Automatic Train Protection yang dikembangkan PT Len Industri. Menurut audit yang dilakukan tim BPPT, sistem itu bisa diterapkan di semua lintasan kereta api di Indonesia dan menjadikan menjadikan Indonesia bisa lebih maju lagi karena semua sistem tersebut dikembangkan oleh tenaga lokal.

Eniya, ditemani Direktur Operasi I PT Len Industri (Persero), Linus Andor M Sijabat sempat menjajal sistem driverless pada Skytrain atau Automatic People Mover System Bandara Soekarno Hatta, Senin 20 Juli 2020. Itu dilakukan sebagai bagian dari kegiatan akhir audit teknologi CBTC (Communication-Based Train Control). Sistem CBTC tersebut memungkinkan APMS kereta layang untuk beroperasi full driverless , atau tanpa masinis.

Uji ketahanan operasi driverless tersebut dilakukan dengan menjalankan 4 set keret layang secara otomatis dari terminal T1 ke terminal T3, dan sebaliknya secara terus-menerus. Rencananya, Setelah dari audit ini mendapatkan rekomendasi dari BPPT, selanjutnya akan dilanjutkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

"APMS Kalayang Bandara Soekarno Hatta akan menjadi moda kereta full driverless pertama di Indonesia yang memberikan keamanan, kenyamanan, dan keandalan bagi para penumpang di bandara,” kata Direktur Operasi I PT Len Industri (Persero), Linus Andor M. Sijabat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

APMS Kalayang beroperasi sejak 2017, dan telah digunakan rata-rata 20 ribu sampai 25 ribu penumpang per hari di 4 terminal di Bandara Soekarno Hatta. PT Angkasa Pura II menunjuk PT Len untuk membangun seluruh fasilitas operasi kereta layang tersebut. Diantaranya sistem persinyalan, ruang kendali, sistem telekomunikasi, sistem kelistrikan kereta layang tersebut, termasuk memasok kereta, serta menangani integrasi sistem, saran dan fasilitas operasi kereta.

Pengguna jasa bandara Soekarno-Hatta menikmati operasional Skytrain. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

PT Len Industri mengembangkan sistem yang dinamai CBTC (Communication-Based Train Control), yakni sistem kendali berbasis komunikasi data nirkabel dengan menggunakan frekuensi radio (RF), dengan standar IEEE 1474.1 hingga 1474.4. CBTC menggunakan teknologi persinyalan moving block, yang memungkinkan blok kereta berubah dengan fleksibel, dan bergerak mengikuti pergerakan dan spesifikasi kereta.

Dengan cara itu jarak antar kereta dapat diatur lebih dekat, tapi tetap dalam jarak aman. Dengan teknologi tersebut pula memungkinkan pengoperasian kereta lebih banyak, aman, tepat waktu, sekaligus menambah kapasitas angkut penumpang lebih banyak.  

Sistem persinyalan CBTC juga lebih efisien karena perlengkapan persinyalannya tidak sebanyak sistem konvensional, fixed block. Dengan perlengkapan peralatan yang lebih sedikit, memudahkan pemeliharaan dan pengoperasiannya, Sistem CBTC diklaim cocok untuk dioperasikan di daerah urban yang membutuhkan angkutan massal yang efisien. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terima Berbagai Aduan Jumat Curhat, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta: Kalau Pecah Ban Telpon Hotline 110

2 hari lalu

Dalam kegiatan Jumat Curhat, Polres Bandara Soekarno-Hatta  mendengar berbagai aduan dan aspirasi  pekerja di kawasan  bandara, Jumat 10 Mei 2024. FOTO: dokumen  Humas Polres Bandara Soetta.
Terima Berbagai Aduan Jumat Curhat, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta: Kalau Pecah Ban Telpon Hotline 110

Kapolres menyampaikan kepolisian juga menyediakan layanan kesehatan di Klinik Pratama Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk berobat dan cek.


Bandara Internasional Soekarno-Hatta Siapkan 12 Konter Makkah Route

3 hari lalu

Jamaah calon haji embarkasi Jakarta menunggu pemeriksaan administrasi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. Sebanyak 385 jamaah calon haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di embarkasi Jakarta yang berlokasi di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju tanah suci untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 H melalui Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Siapkan 12 Konter Makkah Route

Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mempersiapkan fasilitas dan pelayanan untuk memudahkan calon jemaah haji melakukan penerbangan ke Mekah


Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

10 hari lalu

Petugas membantu seorang penumpang lansia menuju pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis 13 Juli 2023. Presiden Joko Widodo menyatakan, penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan beralih ke Bandara Internasional Kertajati mulai Oktober 2023 seiring dengan rampungnya infrastruktur penunjang yaitu Jalan Tol Cisumdawu. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?


Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

13 hari lalu

Para penumpang menuju pesawar Lion Air di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Rencananya 140 penerbangan di Bandara Adisutjipto dipindahkan ke BIY. Foto: @jababekaandco
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

22 hari lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

23 hari lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.


Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

23 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

23 hari lalu

Calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 16 Januari 2022. Pembatasan sempat dilakukan untuk membendung Covid-19 varian omicron. ANTARA/Fauzan
Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

23 hari lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

24 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.