Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekskavasi Situs Kumitir Dilanjutkan, Daftar Candi Majapahit Bakal Bertambah

Reporter

image-gnews
Anak-anak bermain di tumpukan batu bata kuno yang berserakan diduga bangunan peninggalan masyarakat zaman Majapahit di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, 11 April 2017. Bangunan diduga pagar atau tembok dari batu bata kuno itu terpendam dalam tanah dan dijarah atau dibongkar beserta tanah setempat yang dikeruk untuk dimanfaatkan sebagai material urukan lahan. TEMPO/ISHOMUDDIN
Anak-anak bermain di tumpukan batu bata kuno yang berserakan diduga bangunan peninggalan masyarakat zaman Majapahit di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, 11 April 2017. Bangunan diduga pagar atau tembok dari batu bata kuno itu terpendam dalam tanah dan dijarah atau dibongkar beserta tanah setempat yang dikeruk untuk dimanfaatkan sebagai material urukan lahan. TEMPO/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur melanjutkan ekskavasi atau penggalian atas situs di Desa Kumitir di Trowulan, Mojokerto. Diduga situs seluas enam hektare ini mengubur candi pendharmaan atau makam Mahisa Cempaka atau Narasingamurti, Raja Singasari yang meninggal setelah 1268 M.

"Ini adalah temuan mengejutkan," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog yang memimpin tim ekskavasi Situs Kumitir saat dihubungi, Minggu 9 Agustus 2020.

Wicaksono menerangkan, sejumlah candi peninggalan Singasari atau Majapahit yang ada saat ini berasal dari temuan di masa penjajahan Belanda. Dia menyebut di antaranya Candi Tikus dan Wringin Lawang. Itu sebabnya, Wicaksono menilai penemuan sekarang monumental.

Adapun dugaan temuan candi pendarmaan didasarkan kepada naskah-naskah kuno yang menyebut soal Kumitir atau Kumeper. Di sana disebutkan di antaranya kalau Kumitir adalah tempat berdirinya bangunan suci pendharmaan Mahisa Cempaka--yang berada dalam garis keturunan Ken Dedes dan Hayam Wuruk--dengan arca Siwa yang indah.

Ekskavasi sudah sempat dilakukan pada Oktober tahun lalu. Saat itu tim arkeolog datang setelah warga pembuat batu bata di desa itu menemukan konstruksi talut atau turap dari susunan bata sepanjang 187,2 meter. Penggalian oleh ahli arkeologi lalu menemukan konstruksi itu ternyata lebih panjang lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu sebabnya kami mencoba ekskavasi lagi untuk menampakkan Situs Kumitir, apakah benar ini adalah pendarmaan Mahisa Cempaka," kata Wicaksono.

Secara keseluruhan penggalian dilakukan di area seluas 312 x 250 meter persegi atau sekitar enam hektare. Penggalian yang melibatkan 55 tenaga kerja dari warga setempat dan 40 tenaga ahli atau teknis dari Balai Pelestarian Cagar Budaya itu telah berhasil mengungkap keberadaan struktur bata membentuk bangunan diduga makam yang dimaksud di tengah situs itu.

Beruntungnya, area itu tepat berada di bawah tanah kas desa sehingga ekskavasi bisa terus dilakukan. Tapi tidak untuk sebagian area temuan talut. Wicaksono mengungkapkan kalau situs keseluruhan berada di area 32 pemilik lahan. Izin dan pembicaraan kompensasi masih berlangsung di sebagian area itu.

"Yang baru kami kerjakan berhubungan dengan 12 pemilik. Sisanya kami terbatas anggaran dampak pandemi Covid-19," kata dia. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

7 hari lalu

Mata uang peninggalan zaman Kerajaan Majapahit di Museum History of Java di Yogya. TEMPO | Pribadi Wicaksono
6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

Replika Istana Majapahit baru diresmikan pada 7 Mei 2024 kemarin untuk melestarikan sejarah. Ini sejumlah artefak peninggalannya


Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.


Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

7 hari lalu

Galle, Sri Lanka. Unsplash.com/Oliver Frsh
Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala


AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

18 hari lalu

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?


AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

20 hari lalu

Area yang menjadi lokasi temuan fragmen gerabah diduga wadah air era Majapahit di Bantul, Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan)
AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

24 hari lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

24 hari lalu

Prosesi pemotongan rambut anak gimbal di Dieng Culture Festival 2018 yang bertempat di pelataram kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, 5 Agustus 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

30 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

33 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?