Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah: Rempah-rempah Bikin Jawa jadi Kosmopolitan dan Menjangkau Dunia

Reporter

image-gnews
Pengunjung menyemut di ruangan tempat penyimpanan display rempah-rempah yang telah dimanfaatkan masyarakat sejak masa Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit di Museum Malang Tempo Doeloe, Kota Malang, Senin (22/10). TEMPO/Abdi Purmono
Pengunjung menyemut di ruangan tempat penyimpanan display rempah-rempah yang telah dimanfaatkan masyarakat sejak masa Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit di Museum Malang Tempo Doeloe, Kota Malang, Senin (22/10). TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pulau Jawa pernah menjadi kosmopolitan di Nusantara berkat perniagaan rempah-rempah. Ini disampaikan sejarawan Universitas Diponegoro, Profesor Singgih Tri Sulistyono, dalam diskusi daring Budaya Rempah di Pusaran Jawa yang diadakan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dipantau dari Jakarta, Jumat 28 Agustus 2020.

"Jawa bukan penghasil rempah-rempah, kecuali Banten yang menghasilkan lada, tapi dinamika di hampir sepanjang sejarahnya dipengaruhi dan ditentukan perniagaan rempah-rempah," kata Singgih.

Dia mengungkapkan kalau penulis dan penjelajah dari Portugis, Duarte Barbosa, yang sempat ke Nusantara sekitar abad 16, memberi kesaksian tersebut. Barbosa menggambarkan makmurnya kota-kota pelabuhan di pantai utara Jawa, yang kekayaannya dari perdagangan rempah-rempah sangat besar, tidak pernah dijumpainya di manapun sebelumnya.

Selain bangsawan yang kaya, Barbosa menyebut adanya keturunan Cina, Arab, Persia, Gujarat dan sebagainya yang hidup di kota-kota pelabuhan utara Jawa tersebut. Menurut Singgih, apa yang digambarkan Barbosa menunjukkan pesisir utara pulau Jawa sangat kosmopolitan pada masa itu.

Dengan demikian ia mengatakan rempah-rempah merupakan penggerak sejarah Nusantara sampai akhirnya perusahaan dagang VOC menguasai seluruh perniagaannya di Pulau Jawa. Sebelum bangsa Eropa datang, Jawa juga disebutnya memiliki kedudukan penting dalam pelayaran di Nusantara.

Utusan dagang dari pulau tersebut sudah ada yang sampai ke Cina bahkan sebelum bangsa itu mulai mengarungi perairan Nusantara. "Peran Pulau Jawa untuk Nusantara bahkan internasional semakin berkembang pesat setelah pusat politik berpindah ke Jawa Timur," kata Singgih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa Kerajaan Majapahit, ia mengatakan, dunia perniagaan rempah-rempah atau maritim dapat dikontrol dengan baik. Tapi di abad 15 mulai terjadi disintegrasi dalam kerajaan yang dipengaruhi faktor eksternal dan internal. 

Kedatangan pedagang dari berbagai daerah dan negara, menurut Singgih, mempercepat disintegrasi itu. Namun menariknya secara ekonomi jejaring perdagangan maritim di kepulauan Nusantara semakin berkembang karena munculnya pusat kekuatan ekonomi dan politik baru. "Dan di antaranya itu dihubungkan dengan kegiatan perdagangan dan pelayaran," ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Winarto, mengatakan Pati menjadi salah satu jalur niaga rempah itu dengan menjadi pintu masuk dari wilayah timur Jawa. Dia menunjuk daerah Juwana terus berkembang mengingat letaknya strategis di pesisir utara Jawa Tengah.

Baca juga:
Penggalian Situs Kumitir Berdasarkan Naskah Kuno, Seperti Apa?

Juwana, menurut dia, sejak dulu menjadi pusat galangan kapal terbaik di pesisir utara Jawa, sedangkan Tayu menjadi pelabuhan transit ke Jepara yang di masa kolonial menjadi pos dagang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?


AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

Area yang menjadi lokasi temuan fragmen gerabah diduga wadah air era Majapahit di Bantul, Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan)
AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

7 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

7 hari lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Bulan RA Kartini: Sejarah Jepara dalam Catatan Penulis Portugis Tome Pires

9 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Museum RA Kartini di jalan Alun-alun Kota Jepara, Jawa Tengah, 19 April 2018. Museum yang didirikan pada 30 Maret 1975 dan menyimpan benda peninggalan RA Kartini beserta keluarga semasa hidup seperti foto keluarga, surat untuk teman Kartini, meja belajar dan mesin jahit serta benda yang bernilai sejarah yang ditemukan di wilayah Jepara itu mengalami lonjakan jumlah pengunjung hingga 200 persen setiap menjelang peringatan Hari Kartini, 21 April. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Bulan RA Kartini: Sejarah Jepara dalam Catatan Penulis Portugis Tome Pires

April sebagai bulan RA Kartini, ketahui asal mula Kota Jepara tanah kelahirannya. Termasuk dalam catatan penulis Portugis Toem Pires.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

9 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Kakak RA Kartini, Sosok Sosrokartono Si Jenius dari Timur Kuasai 36 Bahasa dan Wartawan Perang

9 hari lalu

Sejumlah wartawan menabur bunga di Makam Raden Mas Panji Sosrokartono saat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Makam Sedo Mukti, Kaliputu, Kudus, 9 Februari 2017. Sosrokartono merupakan kakak dari RA Kartini, menjadi wartawan pertama Indonesia pada era Perang Dunia I dan pada zaman penjajahan Belanda. ANTARA/Yusuf Nugroho
Kakak RA Kartini, Sosok Sosrokartono Si Jenius dari Timur Kuasai 36 Bahasa dan Wartawan Perang

Sosok Sosrokartono lebih jarang dilirik daripada sang adik, RA Kartini. Kisah hidupnya sangat berwarna dan penuh petualangan sebagai wartawan perang.


Selain RA Kartini, Ini Peran Besar 2 Sosok Perempuan Tangguh Lain dari Jepara

9 hari lalu

Ratu Kalinyamat hidup saat masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Ia dikenal sebagai penguasa wilayah Jepara yang sangat pemberani dan ahli perang. Ratu Kalinyamat memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan bangsa Portugis pada abad ke-16. Berkat kemampuannya membangun kekuatan maritim yang hebat membuat raja-raja di kawasan lain meminta bantuannya untuk mengirimkan pasukan guna melawan Portugis. Foto: Istimewa
Selain RA Kartini, Ini Peran Besar 2 Sosok Perempuan Tangguh Lain dari Jepara

Jepara memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan budaya dengan 'melahirkan' sosok RA Kartini, Ratu Kalinyamat, dan Ratu Shima.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

23 hari lalu

Warga berebut gunungan kupat (ketupat) berisi uang saat tradisi Grebeg Kupat di Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 26 April 2023. Tradisi Grebeg Kupat rutin digelar warga setempat sebagai ungkapan sukacita dan ajang silaturahmi dalam merayakan Lebaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.