TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengajak masyarakat mengamati bersama gejala yang muncul di Gunung Merapi. Masyarakat bisa ikut pengamatan secara daring sambil belajar soal gunung api melalui kanal Youtube BPPTKG Channel.
Sepertu diketahui, siklus erupsi Gunung Merapi diprediksi semakin dekat dan statusnya sudah dinaikkan dari Waspada menjadi siaga per 5 November 2020. “Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini pemantauan Gunung Merapi dapat dilakukan di mana saja,” ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida Kamis 12 November 2020.
Baca juga:
YouTube Down Sekitar Sejam, Ini yang Terjadi
Hanik menuturkan, masyarakat ikut memantau spek kegempaan atau seismisitas dan visual Gunung Merapi. Hanik menuturkan dari kanal Youtube BPPTKG itu, data yang ditampilkan merupakan data mentah langsung yang diperoleh dari stasiun pemantauan Gunung Merapi.
“Data itu tentu saja masih memerlukan pengolahan, analisis, dan interpretasi lebih lanjut oleh pengamat dan ahli gunung api di Badan Geologi,” ujarnya.
Data hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi itu sendiri akan dilaporkan empat kali dalam sehari. Yakni setiap pukul 00.00 WIB, 06.00 WIB, 12.00 WIB, dan 18.00 WIB. Laporan atas pengamatan data seismisitas dan visual itu juga dapat diakses melalui laman https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia.
“Layanan ini ditujukan untuk kepentingan pemantauan sinyal seismik dan visual Gunung Merapi serta untuk keperluan pendidikan,” ujarnya.
Hanik mengimbau, masyarakat yang mengamati data seismik dan visual itu tidak membuat analisis dan interpretasi sendiri. Ini, kata dia, untuk menghindari kekeliruan dan keresahan di masyarakat.
Baca juga:
Menerka Erupsi Gunung Merapi, Menenti Kubah Lava
"Jika ada yang mencurigakan dalam pengamatan itu, bisa menanyakan langsung kepada pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Merapi terdekat atau melalui media sosial BPPTKG."