TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang wilayah Pangandaran dan sekitarnya, Kamis 4 Maret 2021 pada pukul 20.11 WIB. Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sumber gempa berasal dari laut atau Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa. Getaran terasa hingga Tasikmalaya.
Dampak yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan gempa dirasakan di Pangandaran, Pameungpeuk, Cikalong, Karangnunggal, Cijulang, dan Sindangsari serta Tasikmalaya. Skala intensitas gempa itu berkisar II-III MMI.
Getaran pada skala itu dirasakan beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang, hingga terasa di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. BMKG sejauh ini belum mendapat laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa.
Berdasarkan hasil analisa BMKG, pusat sumber gempa atau episenter berada pada koordinat 8,14 LS dan 107,87 BT. Lokasi tepatnya berada di laut berjarak sekitar 84 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. “Kedalaman gempanya 22 kilometer,” kata Hendro Nugroho, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang lewat keterangan tertulis, Kamis 4 Maret 2021.
Gempa yang terjadi menurutnya merupakan jenis gempa bumi dangkal. “Akibat aktivitas Zona Subduksi Megathrust di Selatan Pulau Jawa,” ujarnya.
Baca juga:
Gempa Dangkal Guncang Pandeglang Akibat Tunjaman Lempeng Bumi
Aktivitas itu adalah penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hingga pukul 20.29 WIB nihil gempa susulan. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.