Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obrolan Jokowi dan Nadiem: Mahasiswa Harus Sekali-kali Pergi ke Laut

Reporter

image-gnews
Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan podcast bersama Menteri Nadiem Makarim. Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan podcast bersama Menteri Nadiem Makarim. Youtube/Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim kembali berbincang tentang perkembangan dan upaya memajukan pendidikan di Indonesia. Dalam acara Festival Kampus Merdeka yang digelar virtual, Nadiem meminta para mahasiswa untuk sekali-kali pergi ke laut. Apa maksudnya?

Kebijakan Kampus Merdeka yang merupakan bagian dari konsep Merdeka Belajar menjadi program andalan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Nadiem menyebut, Kampus Merdeka sebagai upaya mewujudkan visi Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju di tahun 2045 mendatang.

Melalui kebijakan ini, Presiden Joko Widodo menaruh harapan kepada lulusan perguruan tinggi tanah air. Menurutnya, perguruan tinggi harus berdedikasi kuat terhadap kemajuan bangsa, kemanusiaan, serta merawat tolerasi dalam kebhinekaan.

“Itu watak yang tidak boleh ditawar,” ujarnya dalam acara Festival Kampus Merdeka yang digelar virtual oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara virtual di YouTube Sekretaris Kabinet RI pada Selasa, 15 Juni 2021.

Nadiem menjelaskan, mencapai visi SDM yang unggul memang bukanlah hal yang mudah. Meskipun begitu, bukan pula tak mungkin diwujudkan. Katanya lagi, Kampus Merdeka menjawab kebutuhan untuk mendorong pemberdayaan mahasiswa agar mampu beradaptasi dengan situasi dan mengambil kendali masa depannya.

Nadiem berkeinginan agar kampus di Indonesia dimerdekakan dari sekat-sekat yang telah terbentuk sejak lama. Berkolaborasi tanpa adanya dinding penyekat.

“Sekat antara akademis dan industri, sekat antara riset dan pembelajaran, sekat antarfakultas, dan sekat antarprodi. Kita ingin menciptakan suatu universitas, sistem perguruan tinggi yang berkolaborasi,” harapnya.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kemendikbudristek telah menyusun berbagai aturan untuk mendorong agar perguruan tinggi Indonesia melakukan perubahan kea rah yang lebih baik. Misalnya merancang delapan Indikator Kinerja Utama dan memberikan insentif keuangan bagi perguruan tinggi negeri untuk memaksimalkan jumlah lulusannya.

“Mahasiswa mendapat pembelajaran di kampus lain, ke luar negeri, proyek sosial di masyarakat, kewirausahaan, maupun magang besertifikat mencari pengalaman di industri dan dunia usaha,” lanjut Nadiem yang oleh Jokowi kerap disapa Mas Menteri.

“Kita ingin semua mahasiswa kita bisa berenang saat mereka ke luar di lautan yang terbuka. Jangan di kolam renang terus, harus sekali-kali pergi ke laut,” imbuhnya.

Selain dari sisi mahasiswa, Kampus Merdeka juga mendorong dosen agar meningkatkan pengalamannya. Tak hanya membina mahasiswa di dalam kampus, tetapi juga diminta mampu membina mahasiswa di luar kampus dan membangun pengalaman kerja dengan industri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nadiem mengaku, tantangan mewujudkan Kampus Merdeka memang berat. Namun, itulah satu-satunya upaya agar lulusan perguruan tinggi mampu menghadapi perubahan yang semakin cepat.

Lanjut Jokowi, lulusan perguruan tinggi juga harus memiliki karakter dan kemampuan sebagai pembelajar yang kuat. Mengingat perkembangan dan perubahan terjadi sangat cepat saat ini. Tak hanya itu, juga harus memperbarui pengetahuan dan keterampilan di tengah era kompetisi ini.

Tanpa giat belajar, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) akan semakin jauh meninggalkan. Selain mengantongi kemampuan akademik, lulusan perguruan tinggi juga harus berbekal kemampuan inovatif.

“Harus mampu menjadi problem solver terhadap masalah sosial. Karyanya bukan hanya karya ilmiah, tetapi yang memecahkan masalah sosial melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kewirausahaan,” ujar Jokowi.

Kemampuan menguasai teknologi perlu dimiliki lulusan perguruan tinggi untuk mengatasi disrupsi. Berbagai teknologi terbaru, kata Jokowi, bisa jadi belum dikuasai di perguruan tinggi. Namun, teknologi-teknologi tersebut sudah berkembang di dunia industri. Maka dari itu, ia menilai perlunya peran serta industri di kampus dan kerja sama antarkampus dalam menguasai iptek teranyar.

Menurut Jokowi, keikutsertaan industri dalam pendidikan di kampus juga diperlukan. Tujuannya, menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tak hanya siap mengisi lapangan kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan-lapangan kerja.

“Ini pentingnya pendidikan kewirausahaan dan juga interaksi intensif dengan dunia industri menjadi kunci penting bagi karya inovatif,” kata Jokowi.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: 5 Kompetensi Lulusan Kampus Idaman Jokowi, Nomor 1 Berdedikasi Kemanusiaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

7 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.


Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

9 jam lalu

Massa aksi Hari Buruh Internasional membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

11 jam lalu

Kembang api  yang dinyalakan saat pergantian tahun baru 2014, dekat Tugu Selamat Datang di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (1/1). Ribuan warga antusias menghadiri Jakarta Night Festival yang diadakan Pemrov DKI untuk merayakan tahun baru 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.


Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) bersepeda di jalan terusan Bung Hatta, Mataram, NTB, Rabu (1/5/2024). Presiden bersepeda berkeliling kota di sela-sela rangkaian kunjungan kerja selama tiga hari di NTB. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa).
Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.


Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

12 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

13 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

19 jam lalu

CEO Microsoft Satya Nadella berjalan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 30 April 2024. Pertemuan tersebut diantaranya membahas investasi Microsoft di Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024


CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

20 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.


HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

20 jam lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat