Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuma Berani di Dunia Maya, Mengapa Ada Orang yang Manjadi Keyboard Warrior?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keyboard warrior adalah sebutan bagi orang-orang yang hanya berani berpendapat, mengolok-olok, atau melecehkan secara online melalui berbagai media sosial. Orang-orang seperti ini hanya berani di dunia maya, tidak di dunia nyata. Mengapa begitu?

Keyboard warrior biasanya menyerang orang-orang yang tidak sepemah dan tidak sependapat dengannya. Ia akan menyerang argumen orang-orang itu, dan berusaha untuk memenangkan perdebatan. Tak heran keyboard warrior bahkan menggunakan segala cara, seperti mengolok-ngolok atau melecehkan orang-orang itu, atau menyerang mereka secara personal.                                         

Sudah menjadi rahasia umum jika beberapa orang mengatakan dan melakukan hal-hal di dunia maya yang tidak mereka katakan atau lakukan di dunia nyata. Dilansir dari artikel ilmiah “CyberPsychology and Behavior” karya Suler (2004), di dunia maya orang-orang cenderung mengendur, lebih bebas, dan lebih terbuka sehingga para peneliti menyebut hal ini sebagai “efek disinhibisi”.

Ini tentu menjadi pedang bermata dua. Jika yang ditunjukkan adalah tindakan kebaikan dan kemurahan hati yang tidak biasa, kita bisa menyebutnya “disinhibisi jinak”. Tapi, ada pula “disinbisi beracun” di mana orang-orang menumpahkan kritik pedas penuh kemarahan, kebencian, bahkan ancaman dengan bahasa kasar di mana mereka mungkin tidak akan pernah mengucapkannya di dunia nyata.

Dunia maya seolah melonggarkan hambatan psikologis yang menghalangi pelepasan perasaan dan kebutuhan batin. Mengapa begitu?

1. Anonimitas Disosiatif

Saat berselancar di dunia maya, Anda bisa memilih menjadi anonim dan sebagian besar orang tidak akan bisa mengenali Anda dengan mudah. Anonimitas bekerja sangat baik untuk efek disinhibisi.

Saat orang memiliki kesempatan memisahkan tindakan mereka dari dunia nyata dan identitas mereka, mereka akan merasa tidak apa-apa untuk membuka diri. Saat menunjukkan perilaku keyboard warrior yang agresif ataupun kasar, orang itu mungkin meyakinkan diri mereka jika “itu bukan saya”. Dalam psikologi, ini disebut disosiasi.

2. Tidak Terlihat

Di dunia maya, kemungkinan orang lain tidak dapat melihat Anda. Kekuatan bersembunyi ini tumpang tindih dengan anonimitas. Ini karena anonimitas adalah penyembunyian identitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, ada perbedaan penting. Dalam komunikasi teks seperti email, blog, chat, dan lainnya, orang lain mungkin tahu siapa Anda. Tetapi, mereka tetap tidak bisa melihat atau mendengar Anda. Dengan identitas terlihat, namun fisik Anda tidak terlihat akan bisa memperkuat efek disinbisi.

Anda tak perlu khawatir tentang penampilan atau suara Anda maupun orang lain. Seringkali melihat ekspresi orang lain bisa merusak apa yang ingin diungkapkan. Dalam psikoanalisis misalnya, analis duduk di belakang pasien supaya tetap menjadi sosok yang ambigu secara fisik sehingga pasien memiliki kebebasan untuk mendiskusikan apapun yang dia inginkan.

3. Semuanya ada di kepala

Berada dalam dunia maya dan berinteraksi dengan teks seringkali membuat kita “mendengar” kata-kata orang itu saat membaca pesan dari dia. Secara tidak sadar, rasanya seolah-olah Anda sedang berbicara dengan diri Anda sendiri.

Sehingga Anda akan mengatakan segala macam hal yang tidak dikatakan kepada orang lain. Ini juga berlaku saat membaca komentar dan argumen orang lain, Anda akan seolah-olah mendengar suara Anda sendiri, lalu mengatakan apa saja yang Anda inginkan, dan tanpa sadar menjadi seorang keyboard warrior.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Jangan Sampai Salah Pakai, Ini Arti Keyboard Warrior

                                     

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

3 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

3 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

7 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

7 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

8 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

10 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

10 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

12 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.