Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun, Cek Hasil Uji Klinisnya

image-gnews
Prajurit TNI Angkatan Laut melakukan vaksinasi kepada anak-anak di SMAN 1 Depok, Kamis 9 September 2021. Program vaksinasi ini merupakan kerjasama pihak SMAN 1 Depok dengan TNI Angkatan Laut dengan nama
Prajurit TNI Angkatan Laut melakukan vaksinasi kepada anak-anak di SMAN 1 Depok, Kamis 9 September 2021. Program vaksinasi ini merupakan kerjasama pihak SMAN 1 Depok dengan TNI Angkatan Laut dengan nama "Serbuan Vaksinasi Covid-19 Bersama TNI AL". TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan


Sinopharm 

Perusahaan mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan darurat bagi kaum muda berusia 3-17 tahun. Pengumuman itu datang setelah uji klinis awal dan tahap menengah yang menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan dapat menimbulkan respons kekebalan yang kuat pada kelompok usia tersebut.

Persetujuan itu diberikan oleh Joint Prevention and Control Mechanism of the State Council, yang dibentuk untuk menangani pandemi Covid-19. Sinopharm mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Juli lalu bahwa pihaknya telah menyelesaikan uji klinis tahap pertama dan kedua di Provinsi Henan pada orang berusia 3-17 tahun, dan menunjukkan efektif dan aman. 

Semua peserta uji coba telah menghasilkan antibodi untuk mengatasi virus setelah menerima dua dosis. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kekuatan kekebalan mereka jika dibandingkan dengan rekan-rekan dewasa. “Vaksin menunjukkan keamanan yang baik dan tidak ada efek samping parah yang tercatat,” kata perusahaan itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala ilmuwan yang juga Vice President of Sinopharm China National Biotech Group, Zhang Yuntao, mengatakan pihaknya memulai uji klinis di kalangan remaja berusia 13-17 tahun, kemudian melanjutkan ke anak berusia 6-12 tahun dan 3-5 tahun. “Ini untuk menjamin keamanan," kata dia

Perusahaan itu juga meluncurkan penelitian di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 6 Juni, untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin dalam kelompok yang terdiri dari 900 orang dari berbagai kebangsaan berusia 3-17 tahun. 

“Memvaksinasi anak-anak dan remaja sangat penting untuk membangun penghalang kekebalan terhadap virus,” kata Zhang Yuntao sambil menambahkan bahwa sistem kekebalan anak muda masih berkembang, jadi para peneliti berhati-hati saat melibatkan mereka dalam uji klinis

Pfizer

Vaksin ini dibuat oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, yang bekerja sama dengan mitranya asal Jerman, BioNTech. Pfizer meminta pemerintah Amerika mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 5-11 tahun—dan jika regulator setuju, suntikan dapat dimulai dalam hitungan minggu.

Banyak orang tua dan dokter anak menuntut perlindungan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, batas usia saat ini untuk vaksin yang ada. Pfizer mengumumkan dalam sebuah tweet bahwa mereka telah secara resmi mengajukan aplikasinya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), awal bulan ini.

Pfizer mempelajari dosis yang lebih rendah pada 2.268 sukarelawan berusia 5-11 tahun, dan mengatakan tidak ada efek samping yang serius. Penelitian ini tidak cukup besar untuk mendeteksi efek samping yang sangat langka, seperti peradangan jantung yang kadang terjadi setelah dosis kedua vaksin biasa, dan kebanyakan pada pria muda.

Pfizer mengatakan penelitiannya menunjukkan anak-anak yang lebih muda harus mendapatkan sepertiga dari dosis yang sekarang diberikan kepada orang lain. Setelah dosis kedua, anak berusia 5-11 tahun mengembangkan tingkat antibodi penangkal virus sekuat yang didapat remaja dan dewasa muda dari suntikan kekuatan biasa.

Untuk menghindari kesalahan dosis, Pfizer berencana mengirimkan vial bertanda khusus untuk penggunaan pediatrik yang mengandung dosis lebih rendah.

REUTERS | ABC7NY | CHINA NATIONAL RADIO | CHINA DAILY

Baca:
Studi Covid-19 Iran, Semua Warga Sudah Terinfeksi tapi Belum Herd Immunity

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

31 menit lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

44 menit lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

22 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggelar open house terbatas di kediamannya di Jlalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut empat menteri di kabinet Jokowi yang datang ke rumah Megawati Soekarnoputri sebagai sahabat.