Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar ITB Sebut Data Petir BMKG Tak Bisa Dipakai di Kebakaran Kilang, Alasannya?

image-gnews
Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu dini hari, 14 November 2021. Api membakar tangki 36 T 102 berisi komponen pertalite pada Sabtu (13/11) pukul 19.10 WIB. ANTARA/Idhad Zakaria
Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu dini hari, 14 November 2021. Api membakar tangki 36 T 102 berisi komponen pertalite pada Sabtu (13/11) pukul 19.10 WIB. ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kebakaran tangki bahan bakar minyak di area kilang Pertamina secara berulang diwarnai kontroversi soal peran petir. Pakar petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat mengatakan ada alat untuk mendeteksi dan verifikasi petir yang bisa dipasang Pertamina.

“Setidaknya kita tidak akan terlalu lama berdebat tentang penyebab (kebakaran) karena petirnya kan tidak bisa menjawab,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 15 November 2021.

Dosen Sekolah Teknik Eletro dan Informatika ITB di Kelompok Keahlian Teknik Ketenagalistrikan itu menganjurkan Pertamina memasang alat deteksi yang lebih akurat. Fungsi alat itu untuk mendeteksi perubahan medan listrik di bawah awan petir. “Alatnya dipasang di darat, sayangnya Pertamina belum memasang alat serupa ini,” kata Syarif.

Adapun alat verifikasinya apakah ada sambaran petir atau tidak, di area kilang bisa dipasang kamera pengawas atau CCTV. Cakupan kameranya pada seluruh langit di atas area kilang dari sudut-sudut yang cocok.

“Saya menganjurkan yang paling murah dipasang, yaitu CCTV,” ujarnya. Pada kasus kebakaran, kaitan petir dari rekaman kamera pengawas bisa diukur berdasarkan waktu kejadian ditambah data lain, yaitu jarak petirnya.

Menurut Syarif, jika ada selisih waktu kejadian petir dengan kebakaran lebih dari dua detik, praktis sebetulnya tidak ada kaitan, apalagi kalau jarak petirnya juga lebih dari 1 kilometer. “Data itu harus akurat sampai detik yang sama, barulah bisa disebutkan bukti bahwa di titik itu ada sambaran petir,” katanya.

Kontroversi petir dalam kasus kebakaran tangki minyak Pertamina seperti di Balongan misalnya, juga merembet ke isu data dari alat deteksinya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) misalnya, bersikukuh saat waktu kebakaran itu tidak ada kejadian petir, namun sebaliknya dalam laporan Pertamina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syarif menilai BMKG tidak punya alat yang cukup akurat untuk mendeteksi terjadinya sambaran petir. Alat-alat milik BMKG hanya indikatif saja. Jarak petirnya juga bisa meleset, petirnya bisa tidak tercatat, atau petirnya jauh dari lokasi yang sebenarnya. “Untuk bukti petir data BMKG tidak bisa dipakai, dia hanya indikatif saja,” kata penggagas Ventilator Portable Indonesia untuk penanganan Covid-19 itu.

Alat deteksi petir BMKG, menurut Syarif, akurasi ketelitian lokasi petirnya sangat rendah. “Alat BMKG hanya deteksi petir, bukan alat penunjuk lokasi petir. Alatnya memang tidak punya spesifikasi seperti yang diperlukan,” katanya. Dari sisi waktu dan lokasi kejadian petir, data BMKG dinilainya tidak cukup akurat.

Sementara alat dan jaringan deteksi petir milik PT PLN, menurut Syarif, data waktu dan lokasi kejadian dengan pemakaian perangkat Global Positioning System (GPS) dinilai sangat akurat. Tetapi, tingkat ketelitian alatnya sangat tergantung pada di mana petir itu terjadi dan biometrik atau verifikasi dari jaringan detektor petirnya. “Juga masih bisa meleset dengan orde 3-5 kilometer,” katanya.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan alat BMKG mendeteksi titik petir di udara. Titik udara itu, dia misalkan di ketinggian 14 kilometer di suatu daerah. “Pas kilatan pertama itu yang kita deteksi, bahwa menyambar kemana itu tidak terdeteksi pasti sebarannya kemana,” katanya kepada Tempo, Ahad, 14 November 2021.

Baca:
BMKG Bantah Revisi Data Petir di Kasus Kebakaran Kilang Balongan

Selalu 
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

2 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 jam lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

13 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

14 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

15 jam lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.


Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.