TEMPO.CO, Jakarta - Militer Korea Selatan mempertimbangkan larangan komprehensif terhadap iPhone di gedung militer karena meningkatnya kekhawatiran tentang kebocoran informasi sensitif melalui rekaman suara. Larangan ini telah dimulai di markas Angkatan Udara (AU).
Sebuah laporan mengklaim, larangan itu ditujukan bagi pengguna semua perangkat yang mampu merekam suara dan tidak mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk menguncinya, terutama iPhone. Bahkan, Apple Watch juga dilarang digunakan. Namun, perangkat berbasis Android, seperti Samsung dibebaskan dari larangan tersebut.
“Tidak dapat dihindari untuk memblokir segala jenis rekaman suara, tidak hanya komunikasi formal termasuk pertemuan, percakapan kantor, pengumuman bisnis dan keluhan dari dan konsultasi dengan publik. Namun, juga komunikasi informal, seperti panggilan telepon pribadi (dalam gedung militer),” tulis dokumen yang didistribusikan oleh militer, seperti dikutip appleinsider.
Larangan ini berdampak pada ratusan ribu anggota. Awalnya, larangan ini akan berlaku di markas Gyeryong Dae dan berpotensi meluas ke 499.800 personel militer aktif di seluruh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Kantor pusat saja memiliki sekitar 10.000 staf yang dapat segera terkena dampak, seperti tertulis indiatimes.
Alasan Melarang Penggunaan iPhone
Alasan iPhone secara khusus akan dilarang digunakan anggota militer Korea Selatan karena perangkat ini tidak sepenuhnya mematuhi pembatasan yang digariskan Keamanan Seluler Pertahanan Nasional, aplikasi manajemen perangkat seluler milik otoritas militer. Apple juga tidak mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengontrol fitur bawaan iPhone, kecuali untuk kamera.
Berdasarkan theinvestor.co.kr, pembahasan mengenai potensi larangan penggunaan iPhone oleh anggota militer dimulai pada September 2023. Saat itu, SK Telecom, operator telekomunikasi Korea Selatan memulai debut fitur perekaman panggilan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk iPhone melalui aplikasi A-Dot.
IPhone tidak mendukung fungsi perekaman panggilan karena masalah privasi yang ilegal di banyak negara bagian Amerika Serikat, termasuk California. IPhone tidak dapat merekam panggilan suara tanpa persetujuan orang lain.
Fitur iPhone berbenturan dengan persyaratan aplikasi Keamanan Seluler Pertahanan Nasional militer. Sebab, di Korea, merekam panggilan adalah legal sehingga banyak orang lebih menggunakan Android karena fitur perekaman panggilan yang sudah tersedia.
Saat ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan akan mempertimbangkan secara bertahap memperluas waktu bagi anggota militer untuk menggunakan ponsel cerdas dari pukul 6 sore hingga 9 malam. Dengan penerapan pedoman baru, pengguna Android akan memiliki kesempatan menggunakan ponsel untuk waktu yang lebih lama di dalam gedung. Namun, pengguna iPhone di lokasi yang sama tidak akan menikmati hak istimewa tersebut.
Di sisi lain, Komisi Hak Asasi Manusia Nasional meninjau kebijakan pelarangan menggunakan iPhone bagi anggota militer Korea Selatan dan mengunduh aplikasi keamanan. Komisi ini memutuskan bahwa peraturan tersebut adalah berlebihan sehingga lebih baik menerapkannya secara terbatas pada staf penting dan lokasi tertentu saja.
Pilihan Editor: Korea Selatan Jadi Negara Kedelapan di Dunia yang Punya Rudal SLBM