Di Amerika pun demikian, mengembangkan pesawat yang dikendalikan oleh radio untuk latihan dan pelatihan sasaran. UAV atau pesawat tanpa awak yang digunakan untuk pengintaian berskala besar digunakan pada Perang Vietnam.
Berawal dari sini, negara-negara selain Amerika dan Inggris mulai melakukan riset dan penjajakan mengenai teknologi pesawat nirawak.
Sejak peristiwa 9/11, Amerika Serikat banyak menggunakan drone untuk mengawasi daerah dan medan perang pada daerah yang menurut pertimbangan sebagai daerah tidak aman.
Selain itu drone juga juga digunakan senjata, namun penggunaannya dianggap menyalahi etika persenjataan. Pasalnya menggunakan senjata dengan pesawat tanpa awak dapat mengakibatkan kematian dari warga sipil karena data yang tidak akurat atau kurang mengenali target.
Pada perkembangannya hingga kini drone memiliki model yang lebih canggih dan memiliki daya tahan yang lebih kuat. Sehingga memiliki kemampuan lebih untuk mempertahankan kecepatan dan ketinggian.
Diperkirakan istilah 'drone' mulai digunakan saat ini, terinspirasi dari nama salah satu modelnya, DH.82B Queen Bee, ‘drone’ sendiri merupakan lebah jantan.
Kini penggunaan drone banyak digunakan untuk keperluan non militer seperti pemantauan cuaca dan iklim, operasi pencarian korban pasca bencana, keperluan fotografi dan videografi untuk pembuatan film, bahkan untuk pengiriman barang.
Baca juga: Akibat Insiden Penembakan oleh Alec Baldwin, Produksi Film Rust Dihentikan
TATA FERLIANA