TEMPO.CO, Jakarta - Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Garut, Jawa Barat, dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana melakukan pemantauan gerhana bulan sebagian yang terjadi pada Jumat, 19 November 2021. Namun, pemantauan akan dilakukan bergantung pada kondisi cuaca.
Koordinator BUTPAA, Unggul Satrio Yudhotomo, menjelaskan bahwa dirinya masih memantau situasi dan kondisi. “Beberapa malam dan sore hari ini awannya pekat ya, jadi terhalang tidak bisa melihat sama sekali,” ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu, 17 November 2021.
Unggul biasanya memantau melalui satelit Japan Meteorological Agency dan Sadewa, dan pemantauan biasanya dilakukan melalui live event, siaran langsung melalui akun YouTube dan Instagram. Nantinya, lulusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan, para pengamat bisa mengamatinya melalui siaran itu.
“Kami biasanya dibandingkan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA sebagai komparasi, sehingga visualnya akan lebih menarik,” katanya lagi.
Namun, Unggul masih belum memastikan apakah pengamatan akan dilakukan atau tidak. Dia juga masih menunggu bagaimana kondisi cuaca malam ini dan besok. “Bandung juga kan tidak melakukan pengamatan,” tutur Unggul.
Sementara, ORPA—Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebelum melebur ke dalam BRIN—mengumumkan fenomena gerhana bulan sebagian itu melalui akun Instagram resminya, @lapan_ri. Peneliti ORPA BRIN, Andi Pengrang, menjelaskan bahwa gerhana bulan sebagian adalah kondisi di mana sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi.
“Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak gerhana, maka durasinya akan semakin lama,” kata dia.
Pada gerhana bulan sebagian kali ini, permukaan Bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97,85 persen. Sehingga durasi gerhana dapat mencapai 3 jam 28 menit. Sayangnya di Indonesia hanya daerah Papua saja yang durasi gerhananya paling lama, yaitu 2 jam 20 menit sejak bulan terbit. “Sementara bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak gerhana bulan sebagian,” tutur Andi.
Baca:
Gerhana Bulan Sebagian 19 November, Durasi Terlama Terjadi di Papua
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.