TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, meminta masyarakat untuk bersabar, tidak bepergian memanfaatkan momen hari raya dan liburan akhir tahun. Penularan Covid-19 di Indonesia memang sudah menurun tapi potensi lonjakan masih sangat terbuka karena lebih dari 50 persen penduduk Indonesia belum menerima dosis vaksin yang protektif.
Windhu menganggap akhir tahun ini adalah ujian lanjutan bagi bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Ujian berupa menahan diri tidak bepergian sembari pemerintah tetap menggenjot vaksinasi. Jika lulus nanti, yang akan ditunjukkan dengan minimnya peningkatan kasus baru pada akhir Januari tahun depan, maka Indonesia dipastikannya akan aman untuk kuartal pertama 2022.
“Jika itu terjadi, saya yakin aktivitas sudah bisa normal sejak awal Februari dan kita bisa lebih bebas meski dengan tetap menjalani adaptasi baru dan protokol kesehatan,” katanya saat dihubungi, Jumat 19 November 2021.
Jika yang terjadi sebaliknya, Windhu memperingatkan, lonjakan kasus baru dan pasien di rumah sakit sudah pasti akan kembali terjadi. Lonjakan barangkali tidak akan setinggi periode setinggi Juni-Juli lalu, tapi dia menambahkan, “Tinggi atau rendah, gelombang baru itu jangan sampai terjadi karena pasti ada korban yang meninggal!”
Windhu menuturkan, pandemi Covid-19 akan berakhir di Indonesia, atau terkendali, bila semua penduduk sudah divaksinasi atau 100 persen. Yang telah dicapai sekarang, vaksinasi hingga dosis kedua (protektif) baru mencakup 41 persen penduduk. Yang lansia bahkan belum sampai 30 persen sudah mendapatkan dosis protektif itu.
Lalu, Windhu juga mengingatkan kepada pengalaman negara tetangga Singapura dan Australia. Keduanya disebut telah mencatat jumlah kasus baru yang nyaris nol selama berbulan-bulan (Singapura sepanjang September 2020 sampai Mei 2021, Australia sampai Juni 2021) namun tetap mampu dikejutkan lonjakan jumlah kasus baru yang tiba-tiba, yang bahkan tertinggi yang pernah mereka catat sebelumnya.
Dibandingkannya dengan Indonesia, penurunan jumlah kasus baru Covid-19 dilaporkan baru terjadi sejak Agustus lalu, dan itu pun masih jauh dari nol. Lalu, pemerintah telah memutuskan membatalkan fasilitas cuti bersama bagi ASN untuk periode liburan akhir tahun ini, tapi itupun, jumlah mereka dan keluarganya tak sampai 10 persen populasi penduduk. “Jadi masyarakat harus tahu diri juga. Akhir tahun ini adalah ujian. Kalau kita sabar, nanti bisa lulus. Jangan kesusu,” kata Windhu.
Baca juga:
Pemesanan iPhone 13 Pro di Indonesia, Warna Sierra Blue Paling Diminati
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.