TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi pada Kamis sore, 9 Desember 2021, kembali mengeluarkan awan panas setelah kawasan puncak gunung itu diguyur hujan sejak siang.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut Merapi memuntahkan awan panas guguran pada pukul 16.38 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 milimeter dan durasi 174 detik.
"Jarak luncur awan panas kali ini 2.200 meter ke arah Kali Bebeng, arah angin ke timur," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Hanik mengatakan awan panas terjadi kembali setelah hujan mengguyur puncak Merapi sejak pukul 13.12 WIB dengan total curah hujan 29 milimeter. Hingga sore ini hujan masih berlangsung. "Masyarakat yang beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Merapi agar mewaspadai bahaya lahar," kata Hanik.
Sementara kawasan sungai-sungai berhulu Gunung Merapi menjadi prioritas penanganan untuk mencegah terjadinya banjir lahar susulan menyusul kejadian awal Desember ini yang membuat hancurnya akses air bersih bagi warga yang hidup di lereng gunung itu.
"Kami sedang mengebut pengerjaan pengamanan sumber mata air di sungai-sungai berhulu Merapi yang saat ini kondisinya masih aman atau belum sempat dirusak banjir lahar," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kamis.
Kustini mengatakan pengamanan mata air itu dengan cara membuat pagar pengaman berupa bronjong atau tanggul-tanggul untuk melindungi sumber mata air dari terjangan banjir lahar di seputar titik mata air yang menjadi sumber air bersih warga lereng, misalnya di Sendang Wadon dan Lanang di Kali Kuning, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.
"Sejak Rabu kemarin kami sudah turunkan alat berat ke berbagai sungai untuk pengamanan mata air berhulu di Merapi itu," kata Kustini.
Selain itu, sumber air bersih yang hancur akibat terjangan banjir lahar awal Desember ini mulai diperbaiki agar tersambung kembali jaringan pipa airnya. Perbaikan dilakukan utamanya di sekitar Kali Boyong dan Kali Kuning.
Kustini mengatakan setelah sumber air bersih di hulu Kali Merapi hancur akibat banjir lahar, hingga saat ini pemerintah harus terus memasok kebutuhan air bersih masyarakat di lereng gunung itu. "Sepekan ini kami sudah dropping air bersih yang disalurkan ke masyarakat lereng gunung hingga mencapai lebih dari 100 ribu liter," kata dia.
Baca:
Diguyur Hujan Sejak Siang, Gunung Merapi Tiga Kali Luncurkan Awan Panas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.