Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Setelah Diguyur Hujan

image-gnews
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 1 November 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (1/11) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 22-214 detik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 1 November 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (1/11) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 22-214 detik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi pada Kamis sore, 9 Desember 2021, kembali mengeluarkan awan panas setelah kawasan puncak gunung itu diguyur hujan sejak siang.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut Merapi memuntahkan awan panas guguran pada pukul 16.38 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 milimeter dan durasi 174 detik.

"Jarak luncur awan panas kali ini 2.200 meter ke arah Kali Bebeng, arah angin ke timur," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Hanik mengatakan awan panas terjadi kembali setelah hujan mengguyur puncak Merapi sejak pukul 13.12 WIB dengan total curah hujan 29 milimeter. Hingga sore ini hujan masih berlangsung. "Masyarakat yang beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Merapi agar mewaspadai bahaya lahar," kata Hanik.

Sementara kawasan sungai-sungai berhulu Gunung Merapi menjadi prioritas penanganan untuk mencegah terjadinya banjir lahar susulan menyusul kejadian awal Desember ini yang membuat hancurnya akses air bersih bagi warga yang hidup di lereng gunung itu.

"Kami sedang mengebut pengerjaan pengamanan sumber mata air di sungai-sungai berhulu Merapi yang saat ini kondisinya masih aman atau belum sempat dirusak banjir lahar," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kamis.

Kustini mengatakan pengamanan mata air itu dengan cara membuat pagar pengaman berupa bronjong atau tanggul-tanggul untuk melindungi sumber mata air dari terjangan banjir lahar di seputar titik mata air yang menjadi sumber air bersih warga lereng, misalnya di Sendang Wadon dan Lanang di Kali Kuning, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sejak Rabu kemarin kami sudah turunkan alat berat ke berbagai sungai untuk pengamanan mata air berhulu di Merapi itu," kata Kustini.

Selain itu, sumber air bersih yang hancur akibat terjangan banjir lahar awal Desember ini mulai diperbaiki agar tersambung kembali jaringan pipa airnya. Perbaikan dilakukan utamanya di sekitar Kali Boyong dan Kali Kuning.

Kustini mengatakan setelah sumber air bersih di hulu Kali Merapi hancur akibat banjir lahar, hingga saat ini pemerintah harus terus memasok kebutuhan air bersih masyarakat di lereng gunung itu. "Sepekan ini kami sudah dropping air bersih yang disalurkan ke masyarakat lereng gunung hingga mencapai lebih dari 100 ribu liter," kata dia.

Baca:
Diguyur Hujan Sejak Siang, Gunung Merapi Tiga Kali Luncurkan Awan Panas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

9 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

9 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

14 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

17 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

Pemerintah Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

32 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

32 hari lalu

Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi ini, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa
Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

33 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

33 hari lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,